Kemajuan Industri Properti Bergantung pada BI Rate
A
A
A
JAKARTA - Industri Properti diprediksi menjadi sektor yang memiliki potensi bagus jika suku bunga acuan atau BI rate bisa turun. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Bank Central Asia (BBCA) Jahja Setiaatmadja yang menurutnya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) memberikan gairah ekonomi.
Dia menambahkan kondisi sektor perumahan akan semakin baik bila Bank Indonesia menurunkan BI Rate untuk mendorong sektor properti. Diterangkan kondisi di lapangan menunjukkan bahwa gairah perbankan dalam melakukan kredit perumahan rakyat (KPR) dan umumnya didominasi segmen menengah hingga bawah.
"Optimis pasar properti dan pergerakan pasar ini akan dipertaruhkan di 2016 jika memang ada penurunan rate," jelasnya di Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Meski begitu, Dia juga mengungkapkan bahwa KPR tergantung pada permintaan. Terkdang jika untuk promosi, menurutnya hal ini yang sulit dibedakan. "Turun untuk promosi atau benar-benar turun secara struktural," sambungnya.
"Kalau turun seketika bisa bikin program turun, nanti floating ratenya naik lagi. Kalau mau yang produk agak lebih panjang fix ratenya, karena itu kita main di enam tahun," ucapnya.
Dijelaskan pihaknya akan mencoba selama 7 tahun dan BCA akan menjajaki untuk kepastian bunganya juga untuk masyarakat. "Mungkin tahun ini mau coba yang tujuh tahun, kita jajaki. Itu ada kepastian bunga rendah untuk jangka yang lebih panjang bagi nasabah," tandasnya.
Dia menambahkan kondisi sektor perumahan akan semakin baik bila Bank Indonesia menurunkan BI Rate untuk mendorong sektor properti. Diterangkan kondisi di lapangan menunjukkan bahwa gairah perbankan dalam melakukan kredit perumahan rakyat (KPR) dan umumnya didominasi segmen menengah hingga bawah.
"Optimis pasar properti dan pergerakan pasar ini akan dipertaruhkan di 2016 jika memang ada penurunan rate," jelasnya di Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Meski begitu, Dia juga mengungkapkan bahwa KPR tergantung pada permintaan. Terkdang jika untuk promosi, menurutnya hal ini yang sulit dibedakan. "Turun untuk promosi atau benar-benar turun secara struktural," sambungnya.
"Kalau turun seketika bisa bikin program turun, nanti floating ratenya naik lagi. Kalau mau yang produk agak lebih panjang fix ratenya, karena itu kita main di enam tahun," ucapnya.
Dijelaskan pihaknya akan mencoba selama 7 tahun dan BCA akan menjajaki untuk kepastian bunganya juga untuk masyarakat. "Mungkin tahun ini mau coba yang tujuh tahun, kita jajaki. Itu ada kepastian bunga rendah untuk jangka yang lebih panjang bagi nasabah," tandasnya.
(akr)