Usai Teror Bom, Rupiah Kembali Menguat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pembukaan hari ini menguat setelah kemarin sempat merosot usai kejadian teror bom di JL MH Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat. Sementara itu Yuan masih sulit untuk bangkit terhadap beberapa mata uang utama lainnya.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pagi ini berada pada level Rp13.875/USD, dengan kisaran harian Rp13.865-Rp13.895/USD. Posisi tersebut menguat 75 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.950/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.880/USD. Posisi itu naik 78 poin dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.958/USD.
Sementara, rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.879/USD. Posisi itu melonjak membaik 27 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.906/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah justru melemah pada level Rp13.886/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.877/USD.
Dilansir Reuters, Jumat (15/1/2015) yuan masih mencoba untuk bangkit ketika Bank Sentral China masih berupaya memperkuat mata uang mereka. Meski cenderung stablil selama lebih dari satu pekan terakhir, namun depresiasi yuan telah kehilangan 5% terhadap USD sejak Agustus, lalu.
Titik tengah untuk mata uang yuan ditetapkan pada level 6.5637/USD atau lebih lemah dari sebelumnua di 6.5616/USD, meski lebih kuat dari Kamis kemarin sebesar 253 poin dari posisi 6.5890.
Sementara di akhir perdagangan kemarin, indeks dolar naik 0,2 persen menjadi 99.086. Dan euro jatuh 0,1% terhadap USD ke level USD1.0860 sementara terhadap beberapa mata uang utama lainnya naik 0,3% menjadi 118.06/yen.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pagi ini berada pada level Rp13.875/USD, dengan kisaran harian Rp13.865-Rp13.895/USD. Posisi tersebut menguat 75 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.950/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.880/USD. Posisi itu naik 78 poin dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.958/USD.
Sementara, rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.879/USD. Posisi itu melonjak membaik 27 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.906/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah justru melemah pada level Rp13.886/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.877/USD.
Dilansir Reuters, Jumat (15/1/2015) yuan masih mencoba untuk bangkit ketika Bank Sentral China masih berupaya memperkuat mata uang mereka. Meski cenderung stablil selama lebih dari satu pekan terakhir, namun depresiasi yuan telah kehilangan 5% terhadap USD sejak Agustus, lalu.
Titik tengah untuk mata uang yuan ditetapkan pada level 6.5637/USD atau lebih lemah dari sebelumnua di 6.5616/USD, meski lebih kuat dari Kamis kemarin sebesar 253 poin dari posisi 6.5890.
Sementara di akhir perdagangan kemarin, indeks dolar naik 0,2 persen menjadi 99.086. Dan euro jatuh 0,1% terhadap USD ke level USD1.0860 sementara terhadap beberapa mata uang utama lainnya naik 0,3% menjadi 118.06/yen.
(akr)