Target Naik Peringkat, Jokowi Minta Kemudahan Usaha Digenjot

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo meminta ‎agar jajarannya memperbaiki sejumlah aspek terkait kemudahan usaha. Salah satu tujuannya agar peringkat Indonesia dalam survei Ease of Doing Business atau kemudahan berusaha bisa meningkat ke-40.

(Baca Juga: Peringkat Kemudahan Berbisnis di RI Tak Membanggakan)

Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Dunia itu, tahun ini Indonesia menempati peringkat ke-109 ‎dari 189 negara yang di-survei. Sedangkan pada tahun 2015, Indonesia berada di peringkat ke-120. Menurut Jokowi, untuk mencapai peringkat ke-40 seperti yang diinginkannya itu, perlu terobosan dan keberanian dari jajarannya.

"Caranya bagaimana? Bukan urusan saya, urusan para menteri dan urusan BKPM, urusan gubernur, urusan BUMN," jelasnya dalam rapat kabinet terbatas dengan topik kemudahan berusaha di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Dia menambahkan perbaikan sejumlah aspek itu bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan peringkat kemudahan berusaha. "‎Tetapi kita juga harus fokus pada perbaikan nyata dan konkret, sehingga dirasakan dampaknya oleh pelaku usaha, investor investasi yang akan menanamkan modalnya," tandasnya.

Sebelumnya Jokowi meminta Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) yang baru saja dibentuk agar dapat merancang peta jalan (roadmap) pembangunan ekonomi Indonesia hingga 100 tahun ke depan. "Saya tadi sudah minta agar detail 50-100 tahun itu ada. Sehingga ada panduan ekonomi dan haluan ke mana kita akan pergi dan menuju. Serta dalam jangka pendek mana yang segera dieksekusi," tandasnya.