Proyek Kereta Cepat Disebut Bakal Jerumuskan BUMN

Selasa, 26 Januari 2016 - 10:47 WIB
Proyek Kereta Cepat...
Proyek Kereta Cepat Disebut Bakal Jerumuskan BUMN
A A A
JAKARTA - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai pengamat berpotensi menjerumuskan empat badan usaha milik negara (BUMN) yang turut bergabung dalam konsorsium mega proyek tersebut. Pasalnya Analis Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Dani Setiawan menilai perusahaan pelat merah bisa terganjal hutang, apabila proyek tidak berjalan lancar.

(Baca Juga: Soal Kereta Cepat, Jokowi Jangan Terjerumus Masukan Menteri)

Kondisi tersebut bisa terjadi jika proyek senilai USD5,5 miliar atau setara Rp74,5 triliun tersebut tidak diminati publik. Jika demikian, menurutnya BUMN bukan hanya rugi, tapi asetnya juga terancam karena harus membayar utang yang besar.

“Kalau mereka gagal lalu dihadapkan pada satu situasi, BUMN jadi punya utang, dan kreditor akan menentukan kebijakan-kebijakan. Karena bagaimanapun kreditor berkepentingan utangnya dibayar,” jelas saat dihubungi, Selasa (26/1/2016).

Menurutnya publik hanya tahu proyek kereta cepat dikerjakan konsorsium antara China Railway International Co. Ltd dengan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia. “Empat BUMN ini, mereka punya modal berapa sebenarnya. Jangan-jangan nanti ujungnya mereka pinjam ke Bank, BNI, BRI, Mandiri, bank-bank yang kemarin dapat pinjaman dari China. Jadi muter-muter saja,” sambungnya.

Selain itu Dia juga menilai mega proyek yang baru saja diresmikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) tengah pekan kemarin, dinilai pengamat justru bertolak belakang dengan program pemerataan infrastruktur yang diusung pemerintah.

Pasalnya Analis Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Dani Setiawan menilai selama ini pembangunan hanya berpusat di pulau Jawa.

“Seharusnya bukan kereta cepat Jakarta-Bandung, tapi bisa ke daerah lain yang masih lebih membutuhkan seperti Banten-Banyuwangi, itu menurut saya manfaatnya akan lebih merata bagi pengembangan sektor ekonomi,” tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1139 seconds (0.1#10.140)