IHSG Berakhir Rebound, Bursa Asia Terjun Bebas
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup bangkit ke zona hijau (rebound) ketika mayoritas bursa Asia terjun bebas tertekan harga minyak mentah dunia dan jelas keputusan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat). IHSG hari ini berakhir membaik dengan kenaikan 4,68 poin atau 0,10% ke level 4.510,47
Pada pembukaan pagi tadi, IHSG berada di jalur negatif, melemah 20,33 poin atau 0,45% ke level 4.485,45 dan pada sesi I IHSG balik menguat 3,39 poin atau 0,08% ke level 4.509,18. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup naik 49,04 poin atau 1,10% ke level 4.505,79.
Dilansir Reuters, Selasa (26/1/2016) kejatuhan pasar saham China berimbas kepada ekuitas Asia ditambah kembali melemahnya harga minyak mentah dunia ketika salah satu produsen terbesar membuat pasokan global kembali melimpah. Indeks Nikkei Jepang tercatat merosot 2,4% saat indeks Hang Seng juga melemah sebesar 2,3%.
Sementara Indeks MSCI dari saham Asia PAsifik di luar Jepang menyusut 1,5% setelah dua hari terakhir secara beruntun sempat membaik. Bursa saham China merosot sebesar 6% untuk menembus level terburuk dalam 14 bulan terakhir, dan menjadi pekerjaan rumah buat pihak berwenang di Beijing dalam upaya menstabilkan pasar domestik yang tidak stabil.
Tak hanya Asia, beberapa saham Eropa juga terkena imbas penurunan seperti Indeks FTSE, Inggris serta Indeks CAC Prancis melemah masing-masing 0,8% dan Jerman DAX juga melorot 0,7%. Kejatuhan minyak dunia sebesar 7% selama satu pekan terakhir, juga menjadi sentimen negatif saat produsen besar minyak dunia tidak memberikan sinyal bakal memangkas produksi mereka.
Tercatat Indeks Nikkei mengakhiri hari ini terjun bebas 402,01 poin atau 2,35% ke level 16.708,90 dan indeks Hang Seng juga melemah cukup dalam sebesar 479,34 poin atau 2,48% ke posisi 18.860,80. Sedangkan pelemahan paling buruk dirasakan Indeks Shanghai dengan penyusutan 188,73 poin atau 6,42% ke level 2.749,79 dan Indeks Straits Times turun 39,98 poin atau 1,55% ke level 2.542,66.
Sektor saham di perdagangan Tanah Air mayoritas juga mengalami tekanan yang dipimpin sektor pertambangan dengan penurunan mencapai 1.91%, diikuti sektor industri dasar turun 1,19%. Sektor yang mengalami penguatan di antaranya yakni konsumen naik 1,86%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,99 triliun dengan 2,82 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp327,9 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,77 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp1,45 triliun. Tercatat 100 saham menguat, 175 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp900 atau 1,6% menjadi Rp55,875, PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (SOBI) naik Rp260 atau 15,8% ke Rp1.900 dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp100 menjadi Rp16.000.
Saham-saham yang melemah pada perdagangan hari ini di antaranya PT XL Axiata Tbk (EXCL) melemah 5,8% atau Rp210 menjadi Rp3.390, PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) turun Rp205 menjadi Rp3.695 serta PT First Media Tbk (KBLV) menyusut Rp160 menjadi Rp1.460.
Pada pembukaan pagi tadi, IHSG berada di jalur negatif, melemah 20,33 poin atau 0,45% ke level 4.485,45 dan pada sesi I IHSG balik menguat 3,39 poin atau 0,08% ke level 4.509,18. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup naik 49,04 poin atau 1,10% ke level 4.505,79.
Dilansir Reuters, Selasa (26/1/2016) kejatuhan pasar saham China berimbas kepada ekuitas Asia ditambah kembali melemahnya harga minyak mentah dunia ketika salah satu produsen terbesar membuat pasokan global kembali melimpah. Indeks Nikkei Jepang tercatat merosot 2,4% saat indeks Hang Seng juga melemah sebesar 2,3%.
Sementara Indeks MSCI dari saham Asia PAsifik di luar Jepang menyusut 1,5% setelah dua hari terakhir secara beruntun sempat membaik. Bursa saham China merosot sebesar 6% untuk menembus level terburuk dalam 14 bulan terakhir, dan menjadi pekerjaan rumah buat pihak berwenang di Beijing dalam upaya menstabilkan pasar domestik yang tidak stabil.
Tak hanya Asia, beberapa saham Eropa juga terkena imbas penurunan seperti Indeks FTSE, Inggris serta Indeks CAC Prancis melemah masing-masing 0,8% dan Jerman DAX juga melorot 0,7%. Kejatuhan minyak dunia sebesar 7% selama satu pekan terakhir, juga menjadi sentimen negatif saat produsen besar minyak dunia tidak memberikan sinyal bakal memangkas produksi mereka.
Tercatat Indeks Nikkei mengakhiri hari ini terjun bebas 402,01 poin atau 2,35% ke level 16.708,90 dan indeks Hang Seng juga melemah cukup dalam sebesar 479,34 poin atau 2,48% ke posisi 18.860,80. Sedangkan pelemahan paling buruk dirasakan Indeks Shanghai dengan penyusutan 188,73 poin atau 6,42% ke level 2.749,79 dan Indeks Straits Times turun 39,98 poin atau 1,55% ke level 2.542,66.
Sektor saham di perdagangan Tanah Air mayoritas juga mengalami tekanan yang dipimpin sektor pertambangan dengan penurunan mencapai 1.91%, diikuti sektor industri dasar turun 1,19%. Sektor yang mengalami penguatan di antaranya yakni konsumen naik 1,86%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,99 triliun dengan 2,82 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp327,9 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,77 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp1,45 triliun. Tercatat 100 saham menguat, 175 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp900 atau 1,6% menjadi Rp55,875, PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (SOBI) naik Rp260 atau 15,8% ke Rp1.900 dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp100 menjadi Rp16.000.
Saham-saham yang melemah pada perdagangan hari ini di antaranya PT XL Axiata Tbk (EXCL) melemah 5,8% atau Rp210 menjadi Rp3.390, PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) turun Rp205 menjadi Rp3.695 serta PT First Media Tbk (KBLV) menyusut Rp160 menjadi Rp1.460.
(akr)