Bos BEI Yakin Pasar Modal RI Terbesar di ASEAN pada 2020
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yakin pasar modal Indonesia akan jadi yang terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) pada 2020 dengan melakukan empat hal, agar dapat bersaing dengan bursa lain di ASEAN.
"Jika empat hal itu kita lakukan, pada 2020 pasar modal kita menjadi yang terbesar di ASEAN," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di kantornya, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Dia menjelaskan, pertama yang akan dilakukan BEI adalah penambahan jumlah emiten. Kedua, menambah jumlah investor pasar modal. "Kami akan terus malakukan sosialisasi, edukasi, seminar-seminar dan lain-lain supaya jumlah emiten dan investor kita bertambah," jelasnya
Ketiga, lanjut Tito, BEI akan memperkuat kekuatan para perusahaan efek atau broker. Keempat, menaikkan wibawa BEI di mata ASEAN. "Bursa bakal memperkuat kekuatan para broker. Kemudian yang terpenting akan menaikkan wibawa BEI itu sendiri," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, masih sedikit masyarakat Indonesia yang menjadi investor pasar modal, hanya sekitar 500.000 orang atau 0,4%.
"Kami akan bantu untuk meramaikan pasar modal Indonesia. Bukan hanya meningkatkan jumlah emiten saja tapi juga jumlah investor karena Indonesia memiliki potensi besar," tandas Rosan.
"Jika empat hal itu kita lakukan, pada 2020 pasar modal kita menjadi yang terbesar di ASEAN," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di kantornya, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Dia menjelaskan, pertama yang akan dilakukan BEI adalah penambahan jumlah emiten. Kedua, menambah jumlah investor pasar modal. "Kami akan terus malakukan sosialisasi, edukasi, seminar-seminar dan lain-lain supaya jumlah emiten dan investor kita bertambah," jelasnya
Ketiga, lanjut Tito, BEI akan memperkuat kekuatan para perusahaan efek atau broker. Keempat, menaikkan wibawa BEI di mata ASEAN. "Bursa bakal memperkuat kekuatan para broker. Kemudian yang terpenting akan menaikkan wibawa BEI itu sendiri," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, masih sedikit masyarakat Indonesia yang menjadi investor pasar modal, hanya sekitar 500.000 orang atau 0,4%.
"Kami akan bantu untuk meramaikan pasar modal Indonesia. Bukan hanya meningkatkan jumlah emiten saja tapi juga jumlah investor karena Indonesia memiliki potensi besar," tandas Rosan.
(izz)