HMSP Raih Penghargaan Best Indonesia Deal dari FinanceAsia
A
A
A
JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menerima penghargaan "2015 FinanceAsia Achievement Award" untuk kategori "Best Indonesia Deal" atas keberhasilannya melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Oktober 2015.
Presiden Direktur Sampoerna Paul Janelle mengatakan, PUT ini merupakan penawaran umum terbesar kedua di sepanjang sejarah di Asia Tenggara, dan terbesar di Indonesia sejak 2008.
PUT telah menarik investor dalam maupun luar negeri, terutama dengan modal berasal dari investor luar negeri yang kemudian dikonversi menjadi arus masuk mata uang asing ke dalam negeri, yang menunjukkan kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia dan pasar saham.
Hal tersebut membuat Sampoerna menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu Rp483,883 triliun per 27 Januari 2016.
FinanceAsia memuji keberhasilan Sampoerna yang telah melaksanakan PUT senilai Rp20,768 triliun di tengah melemahnya kondisi perekonomian Indonesia pada 2015.
"Sampoerna tetap berhasil menarik investasi luar negeri lebih dari USD700," ujar FinanceAsia dalam rislinya, Kamis (28/1/2016).
Paul Janelle mengapresiasi penghargaan yang diberikan FinanceAsia, sebuah institusi yang memiliki reputasi internasional bidang pemberitaan pasar modal dan keuangan Asia selama 20 tahun.
"Sampoerna didirikan di Surabaya pada 1913 dan kami telah mengembangkan bisnis melalui dedikasi puluhan ribu karyawan yang berbakat serta kerja sama erat dengan jutaan pedagang, petani tembakau dan cengkeh. Kami bangga menjadi bagian dari Indonesia, dan penghargaan FinanceAsia menginspirasi kami untuk bekerja lebih keras lagi untuk para perokok dewasa, mitra usaha, dan pemegang saham," ujar Paul.
Dengan setoran sekitar Rp67 triliun pada 2015, Sampoerna adalah pembayar pajak terbesar di Indonesia. Pada Desember 2015, Sampoerna merayakan pemasukan kembali saham HMSP ke dalam Penghitungan Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham Sampoerna juga dimasukkan dalam Morgan Stanley Composite Index (MSCI) sejak 2015.
Presiden Direktur Sampoerna Paul Janelle mengatakan, PUT ini merupakan penawaran umum terbesar kedua di sepanjang sejarah di Asia Tenggara, dan terbesar di Indonesia sejak 2008.
PUT telah menarik investor dalam maupun luar negeri, terutama dengan modal berasal dari investor luar negeri yang kemudian dikonversi menjadi arus masuk mata uang asing ke dalam negeri, yang menunjukkan kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia dan pasar saham.
Hal tersebut membuat Sampoerna menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu Rp483,883 triliun per 27 Januari 2016.
FinanceAsia memuji keberhasilan Sampoerna yang telah melaksanakan PUT senilai Rp20,768 triliun di tengah melemahnya kondisi perekonomian Indonesia pada 2015.
"Sampoerna tetap berhasil menarik investasi luar negeri lebih dari USD700," ujar FinanceAsia dalam rislinya, Kamis (28/1/2016).
Paul Janelle mengapresiasi penghargaan yang diberikan FinanceAsia, sebuah institusi yang memiliki reputasi internasional bidang pemberitaan pasar modal dan keuangan Asia selama 20 tahun.
"Sampoerna didirikan di Surabaya pada 1913 dan kami telah mengembangkan bisnis melalui dedikasi puluhan ribu karyawan yang berbakat serta kerja sama erat dengan jutaan pedagang, petani tembakau dan cengkeh. Kami bangga menjadi bagian dari Indonesia, dan penghargaan FinanceAsia menginspirasi kami untuk bekerja lebih keras lagi untuk para perokok dewasa, mitra usaha, dan pemegang saham," ujar Paul.
Dengan setoran sekitar Rp67 triliun pada 2015, Sampoerna adalah pembayar pajak terbesar di Indonesia. Pada Desember 2015, Sampoerna merayakan pemasukan kembali saham HMSP ke dalam Penghitungan Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham Sampoerna juga dimasukkan dalam Morgan Stanley Composite Index (MSCI) sejak 2015.
(izz)