Kasus Kebangkrutan Perusahaan Besar di Dunia

Rabu, 10 Februari 2016 - 07:07 WIB
Kasus Kebangkrutan Perusahaan Besar di Dunia
Kasus Kebangkrutan Perusahaan Besar di Dunia
A A A
KEBANGKRUTAN menjadi ancaman yang membayangi perusahaan-perusahaan besar di dunia. Bahkan, perusahaan mapan dan sudah berusia tua pun tak luput dari ancaman kebangkrutan.

Dilansir dari Koran SINDO, berikut kebangkrutan yang dialami perusahaan-perusahaan besar di dunia:

• Enron


Pada 2001, terjadi skandal pembukuan besar-besaran di salah satu perusahaan raksasa energi yang bermarkas di Houston, AS, yakni Enron. Fasilitas gaji yang luar biasa besar diyakini masa depan cerah bagi orang-orang yang bekerja di Enron. Namun, kesuksesan Enron ternyata hanya topeng. Kondisi asli perusahaan sebenarnya sangat mengerikan dengan jumlah utang sangat besar dan aset perusahaan minim, sehingga menyeret perseroan ke arah kebangkrutan pada 2001.

• WorldCom


Perusahaan komunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat ini menyatakan pailit pada 2002 setelah terbukti melakukan kecurangan dalam laporan keuangan. Penipuan yang dilakukan CEO WorldCom Bernard Ebbes, menyebabkan perusahaan telekomunikasi yang memiliki karyawan 80.000 orang tersebut bangkrut. Aset perusahaan senilai USD103,9 miliar pun raib.

• Lehman Brothers

Investment Bank terkenal Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutan pada September 2008 dengan aset ditaksir bernilai USD691 miliar. Banyak ahli ekonomi berpendapat peristiwa tersebut merupakan puncak dari krisis ekonomi yang berlangsung saat itu. Ditambah dengan keputusan pemerintah AS untuk tidak ikut campur membantu mereka keluar dari masalah.

• MF Global Holdings

Perusahaan berusia lebih dari 200 tahun ini mendaftarkan pailit dan menjadi kasus kebangkrutan korporasi terbesar di Wall Street setelah Lehman Brothers pada September 2008. Malapetaka perusahaan pialang derivatif itu terjadi karena melakukan pertaruhan yang sangat berisiko pada surat utang Eropa.

• Washington Mutual (WaMu)

Pada musim gugur 2008, setelah berbagai upaya mencari suntikan dana segar mentok, Washington Mutual Inc (WaMu) akhirnya menyerah dan dinyatakan bangkrut. Kebangkrutan bank beraset USD307 miliar itu adalah yang terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat (AS). WaMu ditutup karena salah urus.

• Chrysler

Perusahaan mobil ini mengajukan kebangkrutan pada 2009. Chrysler mengajukan petisi pailit lebih awal 2 bulan dari General Motors (GM). Kondisi keuangan pada saat itu cukup genting, ditambah dengan bubarnya Lehman Brother pada September 2008. Pemerintah Amerika membantu dengan menjembatani kesepakatan dengan Fiat, produsen mobil asal Italia yang berhasil menyelamatkan Chrysler dari kebangkrutan. Perusahaan ini sekarang dikenal dengan nama Fiat Chrysler.

• General Motors

Ketika mengajukan petisi perlindungan terkait masalah kebangkrutan pada Juni 2009, General Motors (GM) memiliki nilai USD91 Miliar. Sangat disayangkan, karena mobil legendaris itu sudah dianggap sebagai patokan sepanjang sejarah manufaktur Amerika. Biaya tenaga kerja yang sangat berat dan meningkatnya persaingan dengan mobil-mobil Jepang merupakan faktor penyebab tutupnya GM.

• Kodak

Kodak adalah pemain utama dalam dunia film, kamera dan industri percetakan selama lebih dari 125 tahun. Sayang, manajemen buruk dan kurangnya inovasi menyebabkan mereka kalah bersaing. Pada Januari 2012, Kodak terpaksa mengajukan permohonan perlindungan kebangkrutan meski pada akhirnya dapat kembali pulih setelah membayar utang sekitar USD3,4 Miliar.

• Atari Inc

Pada 2013, Atari Inc, perusahaan pembuat konsol video game yang sangat terkenal pada akhir 1970-an sampai pertengahan 1980-an mengajukan kebangkrutan. Pengajuan pailit ini sebagai langkah penyelamatan diri Atari Inc setelah perusahaan induk mereka di Prancis, Atari SA atau Infogrames terlibat banyak utang. Pendapatan Atari turun sebesar 34% pada 2012 dan 43% pada tahun sebelumnya.

• Blockbuster


Blockbuster pada masanya adalah pemain terbesar dalam bidang penyewaan Video dan DVD. Namun, mereka tidak mampu melakukan inovasi menyikapi era baru internet. Inovasi inilah yang menggerus pangsa pasar bisnis penyewaan video dan DVD. Pada November 2013, Blockbuster menutup 300 cabang dan mengajukan permohonan kebangkrutan.

• RadioShack

RadioShack adalah perusahaan penjual berbagai jenis radio dan alat-alat elektronik yang berkembang pesat pada era 1950-1970-an. Mereka telah menjual lebih dari 73 juta telepon selular dan memegang rekor penjualan CD dan walkman.

Sangat disayangkan RadioShack yang selama ini selalu terdepan dalam inovasi produk-produknya justru tidak mengikuti perkembangan teknologi smartphone. RadioShac akhirnya mengajukan permohonan kebangkrutan pada Februari 2015.

• MGM

Bagi penggemar film-film Hollywood, tentu mengenal ikon singa mengaum milik MGM. Perusahaan ini sempat menjadi salah satu studio film terbesar di Hollywood. Turunnya penjualan DVD dan utang hingga USD3,7 miliar adalah alasan MGM mengajukan pailit.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5909 seconds (0.1#10.140)