Kemenperin Dukung Shell Hadapi Tantangan Energi Masa Depan

Rabu, 17 Februari 2016 - 17:32 WIB
Kemenperin Dukung Shell...
Kemenperin Dukung Shell Hadapi Tantangan Energi Masa Depan
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung PT Shell Indonesia menyelenggarakan "Shell Indonesia Technology Conference 2016" di Jakarta, pada 17-18 Februari 2016. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam upaya mencari solusi atas tantangan energi di masa depan.

Kegiatan dengan tema “Performing in a Challenging Economy through Technology Leadership” ini dihadiri 150 peserta, yang terdiri dari para pimpinan perusahaan terkemuka di Indonesia dan juga para manajer dari berbagai industri.

Mewakili Menteri Perindustrian (Menperin) RI Saleh Husin, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin Harjanto menyatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan ini.“Kami menyambut baik inisiatif pihak Shell Lubricants Indonesia yang menyelenggarakan forum dialog ini sebagai ajang berbagi informasi mengenai kemajuan teknologi di bidang energi agar kita bersama-sama dapat menghadapi tantangan energi masa depan,” ujarnya, dalam siaran pers, Rabu (17/2/2016).

Director of Lubricant Shell Indonesia, Dian Andyasuri mengatakan, forum ini akan membantu pebisnis memahami bagaimana tantangan energi yang dihadapi dunia termasuk Indonesia dan mengetahui kepemimpinan Shell dalam teknologi di bidang energi termasuk pelumas yang dapat meningkatkan kinerja bisnis.

"Selain itu, forum ini juga akan memberikan gambaran mengenai bagaimana perencanaan skenario Shell dapat membantu memberikan berbagai solusi energi yang berbeda untuk setiap negara dengan cara dan waktu yang berbeda. Kolaborasi Shell dengan beberapa pelanggan telah terbukti memberikan hasil yang positif berupa penghematan biaya operasional,”terangnya.

Sementara itu, Vice President, Shell Global Commercial Technology Andrew Hepher menyebutkan, Shell tidak hanya menawarkan produk namun juga memberi layanan teknis yang akan membantu pelanggan mendapatkan semua yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja bisnis. Mulai dari survei tentang kebutuhan industri, memberi rekomendasi produk yang terbaik, memantau kinerja melalui data riil dan akhirnya membuat rekomendasi untuk meningkatkan kinerja bisnis pelanggan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6751 seconds (0.1#10.140)