Aset BRISyariah Tahun Lalu Tumbuh 19%
A
A
A
JAKARTA - Bank BRISyariah mencatatkan pertumbuhan kinerja positif sepanjang 2015. Hal ini terlihat dari aset, penghimpunan dan penyaluran dana, serta laba perusahaan memperlihatkan kinerja meningkat.
Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso mengatakan, aset perseroan tumbuh 19,12% menjadi Rp24,23 triliun berkat kinerja pembiayaan yang tumbuh 6,17% menjadi Rp16,66 triliun. Pembiayaan juga didukung oleh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat menjadi Rp19,65 triliun atau tumbuh 17,58% dari tahun sebelumnya.
"Laba perusahaan berhasil meningkat menjadi Rp122,64 miliar," ujar Hadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Di usia yang akan menginjak delapan tahun ini, BRISyariah terus mendorong prestasi kinerja, di mana jumlah nasabah terus meningkat. Pelayanan terbaik akan menjadi prioritas BRISyariah sebagai bank ritel modern untuk melayani para nasabah.
Pada awal tahun ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Perbankan Syariah Nasional lainnya, Industri Keuangan Non Bank Syariah (IKNB Syariah) serta Pasar Modal Syariah (PMS Syariah) menggelar acara Keuangan Syariah Fair (KSF) 2016.
Kegiatan tersebut merupakan pembuka Expo Industri Keuangan Syariah dengan pilihan kota pertama yang menjadi tempat penyelenggaraan acara ini adalah Jakarta bertempat di Piazza Gandaria City pada 3-6 Maret 2016. BRISyariah hadir menjadi salah satu peserta dalam Expo ini.
Dalam kesempatan ini, BRISyariah menghadirkan Mini Banking Syariah yaitu perangkat lunak laboratorium perbankan syariah untuk dunia pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. Ini salah satu kepedulian BRISyariah terhadap dunia pendidikan nasional.
"Mini banking syariah sangat diminati perguruan tinggi nasional, salah satu buktinya saat ini sudah ada 76 perguruan tinggi seluruh Indonesia yang telah bekerja sama dengan BRISyariah untuk pengadaan aplikasi mini banking syariah," ujarnya.
BRISyariah serius menyediakan layanan perbankan untuk dunia pendidikan. Hal itu dilakukan melalui pemaksimalan kerja sama baik dengan perguruan tinggi di Indonesia maupun dengan sekolah-sekolah untuk produk Simpanan Pelajar (SimPel iB).
BRISyariah juga berkomitmen membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan gaji pokok maksimal Rp4 juta yang belum pernah memiliki rumah dan belum pernah menerima pembiayaan rumah. Dalam KSF 2016 di Jakarta, BRISyariah menawarkan produk pembiayaan rumah bersubsidi yaitu KPR Sejahtera BRISyariah iB dengan program uang muka atau DP 5%.
Selama expo berlangsung, masyarakat bisa memilih unit rumah sederhana dari rekanan developer BRISyariah untuk area Bekasi dan Tangerang dari total 527 developer di seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan BRISyariah.
BRISyariah menjadi bank dengan urutan kedua terbesar untuk pembiayaan KPR FLPP di 2015, hingga saat ini total sudah 6.647 pembiayaan rumah KPR Sejahtera yang sudah dibiayai dengan nilai Rp532 miliar. "Pada 2016, BRISyariah menargetkan pembiayaan rumah baru KPR FLPP senilai Rp430 miliar atau sekitar 4.300 unit rumah," tandas dia.
Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso mengatakan, aset perseroan tumbuh 19,12% menjadi Rp24,23 triliun berkat kinerja pembiayaan yang tumbuh 6,17% menjadi Rp16,66 triliun. Pembiayaan juga didukung oleh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat menjadi Rp19,65 triliun atau tumbuh 17,58% dari tahun sebelumnya.
"Laba perusahaan berhasil meningkat menjadi Rp122,64 miliar," ujar Hadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Di usia yang akan menginjak delapan tahun ini, BRISyariah terus mendorong prestasi kinerja, di mana jumlah nasabah terus meningkat. Pelayanan terbaik akan menjadi prioritas BRISyariah sebagai bank ritel modern untuk melayani para nasabah.
Pada awal tahun ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Perbankan Syariah Nasional lainnya, Industri Keuangan Non Bank Syariah (IKNB Syariah) serta Pasar Modal Syariah (PMS Syariah) menggelar acara Keuangan Syariah Fair (KSF) 2016.
Kegiatan tersebut merupakan pembuka Expo Industri Keuangan Syariah dengan pilihan kota pertama yang menjadi tempat penyelenggaraan acara ini adalah Jakarta bertempat di Piazza Gandaria City pada 3-6 Maret 2016. BRISyariah hadir menjadi salah satu peserta dalam Expo ini.
Dalam kesempatan ini, BRISyariah menghadirkan Mini Banking Syariah yaitu perangkat lunak laboratorium perbankan syariah untuk dunia pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. Ini salah satu kepedulian BRISyariah terhadap dunia pendidikan nasional.
"Mini banking syariah sangat diminati perguruan tinggi nasional, salah satu buktinya saat ini sudah ada 76 perguruan tinggi seluruh Indonesia yang telah bekerja sama dengan BRISyariah untuk pengadaan aplikasi mini banking syariah," ujarnya.
BRISyariah serius menyediakan layanan perbankan untuk dunia pendidikan. Hal itu dilakukan melalui pemaksimalan kerja sama baik dengan perguruan tinggi di Indonesia maupun dengan sekolah-sekolah untuk produk Simpanan Pelajar (SimPel iB).
BRISyariah juga berkomitmen membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan gaji pokok maksimal Rp4 juta yang belum pernah memiliki rumah dan belum pernah menerima pembiayaan rumah. Dalam KSF 2016 di Jakarta, BRISyariah menawarkan produk pembiayaan rumah bersubsidi yaitu KPR Sejahtera BRISyariah iB dengan program uang muka atau DP 5%.
Selama expo berlangsung, masyarakat bisa memilih unit rumah sederhana dari rekanan developer BRISyariah untuk area Bekasi dan Tangerang dari total 527 developer di seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan BRISyariah.
BRISyariah menjadi bank dengan urutan kedua terbesar untuk pembiayaan KPR FLPP di 2015, hingga saat ini total sudah 6.647 pembiayaan rumah KPR Sejahtera yang sudah dibiayai dengan nilai Rp532 miliar. "Pada 2016, BRISyariah menargetkan pembiayaan rumah baru KPR FLPP senilai Rp430 miliar atau sekitar 4.300 unit rumah," tandas dia.
(izz)