Wall Street Mendatar Jelang Pertemuan The Fed
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup mendatar menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed). Di mana Bank Sentral AS ini diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan yang digelar selama dua hari, yang dimulai pada hari ini.
Namun, investor akan waspada untuk petunjuk tentang kenaikan yang akan dilakukan The Fed ke depannya. "Jika investor cenderung untuk membuat taruhan, maka mereka lebih baik menunggu beberapa hari," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank di Chicago seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/3/2016).
Indeka Dow Jones Industrial Average ditutup naik 15,82 poin atau 0,09% ke level 17.229,13, Indeks S&P 500 kehilangan 2,55 poin atau 0,13% ke level 2.019,64 dan Nasdaq Composite bertambah 1,81 poin atau 0,04% ke posisi 4.750,28.
Sementara, harga minyak dunia turun sebanyak 4% pada kekhawatiran pemulihan pasar enam pekan telah melampaui fundamental. Relu harga minyak dan data menunjuk ke ekonomi AS telah membantu saham pulih dari aksi jual yang curam pada awal tahun ini.
Selama 2016, Indeka S&P 500 turun sekutar 1% setelah turun sebesar 10,5% pada pertengahan Februari. Investor tidak hanya menunggu rilis data ekonomi dan penjualan ritel AS, namun juga mencerna Bank Sentral Eropa (ECB) dan berita ekonomi global lainnya pekan lalu.
"Bagi saya, itu adalah salah satu dari hari-hari di mana pasar melakukan yang terbaik untuk mencerna beberapa faktor tersebut dan melihat apa yang akan terjadi berikutnya," kata Steven Baffico, chief executive officer di Four Kayu Capital Partners di New York.
Tujuh dari 10 sektor S&P terlihat lebih rendah. Sektor energi turun 0,6% dan saham Schlumberger (SLB.N) turun 2,1 serta saham Baker Hughes (BHI.N) turun 4,2% atau penurunan terberat di sektor ini.
Saham McDonald (MCD.N) dan Boeing (BA.N) memberikan peningkatan terbesar Dow Jones. Di mana saham Starwood Hotels & Resorts (HOT.N) naik 7,8% menjadi USD75,93 setelah operator hotel menerima tawaran pengambilalihan USD76 per saham dari konsorsium perusahaan. Saham Marriott (MAR.O), yang telah ditetapkan untuk mengambil alih Starwood sebanyak 3% atau sebesar USD70,93.
Namun, investor akan waspada untuk petunjuk tentang kenaikan yang akan dilakukan The Fed ke depannya. "Jika investor cenderung untuk membuat taruhan, maka mereka lebih baik menunggu beberapa hari," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank di Chicago seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/3/2016).
Indeka Dow Jones Industrial Average ditutup naik 15,82 poin atau 0,09% ke level 17.229,13, Indeks S&P 500 kehilangan 2,55 poin atau 0,13% ke level 2.019,64 dan Nasdaq Composite bertambah 1,81 poin atau 0,04% ke posisi 4.750,28.
Sementara, harga minyak dunia turun sebanyak 4% pada kekhawatiran pemulihan pasar enam pekan telah melampaui fundamental. Relu harga minyak dan data menunjuk ke ekonomi AS telah membantu saham pulih dari aksi jual yang curam pada awal tahun ini.
Selama 2016, Indeka S&P 500 turun sekutar 1% setelah turun sebesar 10,5% pada pertengahan Februari. Investor tidak hanya menunggu rilis data ekonomi dan penjualan ritel AS, namun juga mencerna Bank Sentral Eropa (ECB) dan berita ekonomi global lainnya pekan lalu.
"Bagi saya, itu adalah salah satu dari hari-hari di mana pasar melakukan yang terbaik untuk mencerna beberapa faktor tersebut dan melihat apa yang akan terjadi berikutnya," kata Steven Baffico, chief executive officer di Four Kayu Capital Partners di New York.
Tujuh dari 10 sektor S&P terlihat lebih rendah. Sektor energi turun 0,6% dan saham Schlumberger (SLB.N) turun 2,1 serta saham Baker Hughes (BHI.N) turun 4,2% atau penurunan terberat di sektor ini.
Saham McDonald (MCD.N) dan Boeing (BA.N) memberikan peningkatan terbesar Dow Jones. Di mana saham Starwood Hotels & Resorts (HOT.N) naik 7,8% menjadi USD75,93 setelah operator hotel menerima tawaran pengambilalihan USD76 per saham dari konsorsium perusahaan. Saham Marriott (MAR.O), yang telah ditetapkan untuk mengambil alih Starwood sebanyak 3% atau sebesar USD70,93.
(izz)