Defisit Transaksi Berjalan di Prediksi 2,6%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan, defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) akan naik menjadi 2,6% dari PDB. Angka tersebut naik sekitar 0,6% dari nilai CAD tahun lalu yakni di angka 2%.
Deputy Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari sisi makroekonomi khusunya Indonesia, defisit transaksi berjalan yang berada di angka kisaran 2,5%-3% dinilai masih wajar.
Oleh sebab itu, lanjut dia, kecepatan structural reform dan kestabilan makro ekonomi harus tetap berimbang sehinhga tidak terjadi pemanasan ekonomi domestik.
"Kita di BI juga melakukan perkiraan-perkiraan itu. Wajar kalo tahun ini dengan infrastruktur yang meningkat, belanja modal yang meningkat, investasi pemerintah yang meningkat, tentu saja ada dampaknya terus berjalan. Jadi untuk CAD di level demikian ini masih oke," kata Perry di Jakarta, Sabtu (26/3/2016).
Untuk menjaga agar CAD tetap terkendali, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah yang memang mengalokasikan anggaran cukup besar untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Dia menuturkan, pihaknya sudah bicarakan dari sejak persiapan APBN 2016 dan hingga sekarang masih terus lakukan koordinasi.
Deputy Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari sisi makroekonomi khusunya Indonesia, defisit transaksi berjalan yang berada di angka kisaran 2,5%-3% dinilai masih wajar.
Oleh sebab itu, lanjut dia, kecepatan structural reform dan kestabilan makro ekonomi harus tetap berimbang sehinhga tidak terjadi pemanasan ekonomi domestik.
"Kita di BI juga melakukan perkiraan-perkiraan itu. Wajar kalo tahun ini dengan infrastruktur yang meningkat, belanja modal yang meningkat, investasi pemerintah yang meningkat, tentu saja ada dampaknya terus berjalan. Jadi untuk CAD di level demikian ini masih oke," kata Perry di Jakarta, Sabtu (26/3/2016).
Untuk menjaga agar CAD tetap terkendali, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah yang memang mengalokasikan anggaran cukup besar untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Dia menuturkan, pihaknya sudah bicarakan dari sejak persiapan APBN 2016 dan hingga sekarang masih terus lakukan koordinasi.
(dol)