Aprindo Minta MUI Fokus Sertifikasi Halal Produk Makanan
A
A
A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menargetkan 85% produk di Indonesia, termasuk produk non-makanan, seperti pakaian dan sepatu, bersertifikasi halal pada 2018. Namun, rencana ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Mereka meminta MUI fokus pada produk makanan.
Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) memandang, sertifikasi halal itu lebih tepat dikenakan untuk produk makanan dan minuman atau produk yang sudah memiliki label halal terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan saat ini kondisi ekonomi Indonesia belum benar-benar recovery (belum pulih).
"Jangan sampai adanya hal-hal yang kaya gitu, yang tadinya ekonomi Indonesia mau recovery malah terhambat, dan terhambat itu untuk recovery kembali butuh waktu lama. Jadi lebih baik pengawasan atau monitoring terhadap produk yang yang sudah ditetapkan. Fokus dulu di situ dulu, baru kita lihat hal yang lain," ujar Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey, Sabtu (27/3/2016).
Jadi, lanjut dia, jangan sampai sertifikasi halal ini membuat adanya tambahan biaya atau tambahan cost produksi sehingga menimbulkan beban baru bagi masyarakat. (Baca: Sertifikasi Halal Produk Non-Makanan, Pengusaha Minta Diajak Bicara)
Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) memandang, sertifikasi halal itu lebih tepat dikenakan untuk produk makanan dan minuman atau produk yang sudah memiliki label halal terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan saat ini kondisi ekonomi Indonesia belum benar-benar recovery (belum pulih).
"Jangan sampai adanya hal-hal yang kaya gitu, yang tadinya ekonomi Indonesia mau recovery malah terhambat, dan terhambat itu untuk recovery kembali butuh waktu lama. Jadi lebih baik pengawasan atau monitoring terhadap produk yang yang sudah ditetapkan. Fokus dulu di situ dulu, baru kita lihat hal yang lain," ujar Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey, Sabtu (27/3/2016).
Jadi, lanjut dia, jangan sampai sertifikasi halal ini membuat adanya tambahan biaya atau tambahan cost produksi sehingga menimbulkan beban baru bagi masyarakat. (Baca: Sertifikasi Halal Produk Non-Makanan, Pengusaha Minta Diajak Bicara)
(dmd)