Jokowi: Go-Jek dan Uber Tidak Bisa Kita Hambat Lagi!
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan saat ini Indonesia sudah mengarah pada perekonomian berbasis digital. Karena itu, kemunculan bisnis aplikasi berbasis online, seperti Go-Jek atau Uber dan GrabCar tidak bisa dihambat lagi.
Dia mengatakan, terkadang regulasi yang ada di Tanah Air terlambat mengantisipasi kemunculan bisnis berbasis daring tersebut. Padahal, kemunculannya sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi di dunia.
"Social media, digital ekonomi tidak bisa kita hambat-hambat lagi, yang terkadang kita terlambat mengantisipasi dengan regulasi dan UU. Sangat cepat sekali. Aplikasi baru, dari kita lihat ada Go-Jek, Uber, Go-Food, Traveloka, Bukalapak.com, semua ini akan lebih cepat lagi yang berkaitan dengan digital ekonomi," ujarnya, dalam acara Diskusi Publik bersama Presiden Joko Widodo di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Tak hanya itu, lanjut mantan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut saat ini Indonesia juga sudah masuk pada era keterbukaan yang tidak bisa ditolak. Dia mengibaratkan, saat kancing baju terlepas pun semua orang bisa mengetahuinya.
"Kondisi APBN misalnya, penerimaan kayak tahun kemarin, banyak orang ragu, semua tahu, enggak bisa kita tutup-tutupi lagi," imbuh Jokowi.
Bahkan, era keterbukaan akan lebih menggila lagi pada 2018. Di mana seluruh data dan simpanan uang di perbankan nasional maupun global dapat dibuka dan diketahui. "Bapak nyimpan uang di Singapura atau di Swiss kita akan ngerti. Berapa miliar semua juga akan tahu," tandasnya.
Dia mengatakan, terkadang regulasi yang ada di Tanah Air terlambat mengantisipasi kemunculan bisnis berbasis daring tersebut. Padahal, kemunculannya sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi di dunia.
"Social media, digital ekonomi tidak bisa kita hambat-hambat lagi, yang terkadang kita terlambat mengantisipasi dengan regulasi dan UU. Sangat cepat sekali. Aplikasi baru, dari kita lihat ada Go-Jek, Uber, Go-Food, Traveloka, Bukalapak.com, semua ini akan lebih cepat lagi yang berkaitan dengan digital ekonomi," ujarnya, dalam acara Diskusi Publik bersama Presiden Joko Widodo di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Tak hanya itu, lanjut mantan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut saat ini Indonesia juga sudah masuk pada era keterbukaan yang tidak bisa ditolak. Dia mengibaratkan, saat kancing baju terlepas pun semua orang bisa mengetahuinya.
"Kondisi APBN misalnya, penerimaan kayak tahun kemarin, banyak orang ragu, semua tahu, enggak bisa kita tutup-tutupi lagi," imbuh Jokowi.
Bahkan, era keterbukaan akan lebih menggila lagi pada 2018. Di mana seluruh data dan simpanan uang di perbankan nasional maupun global dapat dibuka dan diketahui. "Bapak nyimpan uang di Singapura atau di Swiss kita akan ngerti. Berapa miliar semua juga akan tahu," tandasnya.
(dmd)