Perkuat Pasokan Listrik, PGE Kembangkan Panas Bumi di Lahendong
A
A
A
LAHENDONG - PT Pertamina (Persero) lewat anak perusahaannya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mendorong pengembangan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) di dalam negeri dalam upaya memperkuat pasokan listrik. Hal ini terbukti dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di area Lahendong, Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara.
"Kita kontribusi untuk listrik di Sulutenggo, Sulawesi Utara dan hampir 40% untuk kelistrikan di Manado. Dan pastinya energi geothermal ini tidak kenal musim hujan dan panas. Energi ini tetap stabil," kata General Manager PGE Area Lahendong, Salvius Patangke, Rabu (30/3/2016).
Dengan dengan kapasitas 2 x 20 megawatt (MW) pada PLTP unit 5 dan unit 6 mampu menyumbang supplay uap untuk PT PLN (Persero) dan di kawasan Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Sulutenggo).
Lanjut dia energi ini merupakan energi yang ramah lingkungan dan jauh dari sebutan energi gas karena air yang digunakan akan digunakan lagi. "Kita ini uap air, bukan gas. Gas itu, kalau kita nyalakan api akan membesar, kalau kita nyalakan api untuk uap air itu, api akan mati," kata dia.
Dia menambahkan energi ini sama saja seperti PLTU yang airnya dimasak melalui pembakaran batu bara, minyak atas gas. Tapi untuk geothermal sendiri ini menggunakan boiler.
"Boiler kita ini dibawah bumi. Pakai batuan panas. Gas magma yang memanaskan air di bawah kemudian mengalir ke atas. Makannya geothermal ini ramah lingkungan dan terbarukan. Karena air yang kita produksi, kita masukkan lagi kedalam, nanti beserta air hujan, kumpul lagi di bawah, terpanaskan dan mengalir lagi ke atas. Gitu saja seterusnya," pungkasnya.
"Kita kontribusi untuk listrik di Sulutenggo, Sulawesi Utara dan hampir 40% untuk kelistrikan di Manado. Dan pastinya energi geothermal ini tidak kenal musim hujan dan panas. Energi ini tetap stabil," kata General Manager PGE Area Lahendong, Salvius Patangke, Rabu (30/3/2016).
Dengan dengan kapasitas 2 x 20 megawatt (MW) pada PLTP unit 5 dan unit 6 mampu menyumbang supplay uap untuk PT PLN (Persero) dan di kawasan Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Sulutenggo).
Lanjut dia energi ini merupakan energi yang ramah lingkungan dan jauh dari sebutan energi gas karena air yang digunakan akan digunakan lagi. "Kita ini uap air, bukan gas. Gas itu, kalau kita nyalakan api akan membesar, kalau kita nyalakan api untuk uap air itu, api akan mati," kata dia.
Dia menambahkan energi ini sama saja seperti PLTU yang airnya dimasak melalui pembakaran batu bara, minyak atas gas. Tapi untuk geothermal sendiri ini menggunakan boiler.
"Boiler kita ini dibawah bumi. Pakai batuan panas. Gas magma yang memanaskan air di bawah kemudian mengalir ke atas. Makannya geothermal ini ramah lingkungan dan terbarukan. Karena air yang kita produksi, kita masukkan lagi kedalam, nanti beserta air hujan, kumpul lagi di bawah, terpanaskan dan mengalir lagi ke atas. Gitu saja seterusnya," pungkasnya.
(akr)