Hasil Verifikasi Data Subsidi Listrik Rampung

Jum'at, 01 April 2016 - 10:38 WIB
Hasil Verifikasi Data...
Hasil Verifikasi Data Subsidi Listrik Rampung
A A A
DENPASAR - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menyelesaikan verifikasi data pelanggan listrik rumah tangga yang berhak mendapatkan subsidi listrik. Sejumlah 18,6 juta rumah tangga golongan 900 VA yang tidak layak menerima subsidi akan dialihkan golongan dayanya ke nonsubsidi agar tepat sasaran.

"PLN sudah menyampaikan secara resmi hasil verifikasi kepada Menteri ESDM. Hasil verifikasi selanjutnya akan dilaporkan kepada Presiden," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman di Denpasar Bali, Jumat (1/4/2015).

Menurutnya, hasil verifikasi menunjukkan 18 juta golongan pelanggan rumah tangga 900 VA tidak berhak mendapatkan subsidi. Adapun yang berhak mendapatkan subsidi hanya 4,1 juta rumah tangga dari total keseluruhan pelanggan 900 VA sebesar 22,7 juta rumah tangga.

"Dengan demikian hanya 4,1 juta pelanggan yang berhak menerima subsidi. Sedangkan sisanya 18 juta pelanggan tidak berhak menerima subsidi," kata dia.

Implementasi alih daya menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo. Pihaknya berharap Mei-Juni alih daya tersebut sudah bisa dijalankan bertahap. "Setelah dilaporkan kepada Presiden, kita menunggu hasil keputusan baru kemudian dilaksanakan. Harapannya Mei atau Juni bisa diimplementasikan," harap Jarman.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengaku telah menerima hasil resmi verifikasi data pelanggan rumah tangga subsidi 900 VA. Tim verifikasi data terdiri dari Kementerian ESDM, Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan PLN.

"Hasil penyisiran tim kita dari PLN, ESDM, dan TNP2K menunjukkan banyak sekali penerima subsidi uang tidak tepat sasaran. Karena itu, kita yakinkan supaya yang menerima betul-betul masyarakat tidak mampu," ujarnya.

Sudirman mengatakan, hasil verifikasi data pelanggan rumah tangga golongan 900 VA yang tidak berhak mendapatkan subsidi selanjutnya akan dimasukkan dalam golongan 1.300 VA yang tidak disubsidi negara. Rencananya, hasil verifikasi data itu segera dilaporkan ke Presiden Jokowi.

"Kita secepatk akan lapor kepada Presiden. Sesudah itu keputusannya akan dibahas di rapat kabinet terbatas," kata dia.

Terkait pelaksanaan, Sudirman masih menunggu keputusan dari Presiden. Karena Presiden mempunyai berbagai pertimbangan dalam memutuskan pelaksanaannya. "Beliau (Presiden) pasti mempertimbangkan banyak hal. Kita juga akan lihat kondisi ekonomi secara keseluruhan," tuturnya.

Direktur Bisnis Regional PLN Indonesia Timur dan Bali Amin Subekti mengatakan, alih daya subsidi 900 VA akan digunakan untuk melistriki keluarga tidak mampu di Indonesia Timur.

"Pada dasarnya mereka yang justru berhak menerima subsidi. Jadi alangkah baiknya jika subsidi digeser untuk melistriki keluarga tidak mampu dan terpencil khususnya di Indonesia Timur," tandasnya.
(izz)
Berita Terkait
Pemerintah Perpanjang...
Pemerintah Perpanjang Pemberian Diskon Tagihan Listrik
Pemerintah Tahan Kenaikan...
Pemerintah Tahan Kenaikan Tarif Listrik untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat
Penggunaan Kompor Listrik...
Penggunaan Kompor Listrik Dinilai hanya Pindahkan Beban dari Hilir ke Hulu
Ternyata Tak cuma Masyarakat...
Ternyata Tak cuma Masyarakat Biasa, Kelompok Bisnis pun Dapat Subsidi Listrik
Terdampak Covid-19,...
Terdampak Covid-19, Pemerintah Diminta Beri Insentif Pelanggan 1.300 VA
Menteri ESDM: Anggaran...
Menteri ESDM: Anggaran Subsidi Bakal Ditambah untuk Program Kompor Listrik
Berita Terkini
Hari Konsumen Nasional...
Hari Konsumen Nasional 2025, Perjalanan Keluarga Menemukan Makna
6 jam yang lalu
Jualan Gold Card Rp83...
Jualan Gold Card Rp83 Miliar untuk Jadi Warga AS, Trump Pede Lunasi Utang USD36 Triliun
7 jam yang lalu
Canggih, Perusahaan...
Canggih, Perusahaan Ekspedisi Ini Hadirkan CEO Virtual di Indonesia
9 jam yang lalu
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
9 jam yang lalu
Indonesia dan USTR Intensif...
Indonesia dan USTR Intensif Bahas Negosiasi Tarif dalam 60 Hari ke Depan
9 jam yang lalu
Wamen PKP Fahri Hamzah...
Wamen PKP Fahri Hamzah Blak-blakan Backlog Perumahan di Indonesia Membengkak Jadi 15 Juta
9 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Dalangi Pembunuhan...
Ukraina Dalangi Pembunuhan Jenderal Rusia tapi Tak Ubah Hasil Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved