Wall Street di Awal Bulan Berakhir Solid
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat di awal bulan April 2016 berakhir solid untuk memperpanjang reli selama tujuh pekan terakhir setelah optimis terkait rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Data yang diumumkan memberikan sinyal pendapatan industri menguat tanpa adanya kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan AS (Fed rate).
Dilansir Reuters, Sabtu (2/4/2016) laporan departemen tenaga kerja menunjukkan keuntungan pada nonfarm payrolls Maret, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 5% setelah sebelumnya berada pada level yang lebih rendah 4,9% selama delapan tahun ketika lebih banyak orang Amerika memasuki angkatan kerja. Bersamaan dengan hal itu, laporan lain menampilan pertumbuhan sektor manufaktur pada Maret cenderung mendatar.
Sementara data tenaga kerja memperlihatkan pertumbuhan ekonomi melambat di tengah meningkatnya kekhawatiran inflasi. "Itu adalah angka yang padat secara keseluruhan, tapi saya pikir tidak akan ada perubahan dalam data outlook Fed," jelas Ahli Strategi Investasi dan Manajer Portofolio di BMO, Jon Adams.
Beberapa saham dalam sektor energi S & P 500 tercatat menurun 1,39% saat harga minyak mentah dunia hampir menyusut sebesar 4% di tengah meningkatkan keraguan terkait kesepakatan untuk memangkas produksi minyak mentah global. Sejak pertengahan Februari, indeks S&P telah melonjak 13% atau pulih dari kejatuhan berkat minyak dunia yang sempat stabil.
Pada perdangan hari Jumat (1/4) kemarin waktu setempat tercatat indeks Dow Jones industrial average (DJI) naik 0,61% untuk mengakhir pada level 17.792,75 dan indeks S & P 500 mendapatkan tambahan tipis 0,63% ke level 2.072,78. Sedangkan komposit Nasdaq meningkat 0,92% ke posisi 4.914,54.
Selama satu pekan indeks S & P naik 1,8% dan Dow Jones menguat 1,6% serta Nasdaq melompat sebesar 3%. Pada akhir pekan delapan dari 10 sektor utama S&P tercatat lebih tinggi dengan sektor kesehatan paling tinggi dengan kenaikan 1,27%.
Dilansir Reuters, Sabtu (2/4/2016) laporan departemen tenaga kerja menunjukkan keuntungan pada nonfarm payrolls Maret, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 5% setelah sebelumnya berada pada level yang lebih rendah 4,9% selama delapan tahun ketika lebih banyak orang Amerika memasuki angkatan kerja. Bersamaan dengan hal itu, laporan lain menampilan pertumbuhan sektor manufaktur pada Maret cenderung mendatar.
Sementara data tenaga kerja memperlihatkan pertumbuhan ekonomi melambat di tengah meningkatnya kekhawatiran inflasi. "Itu adalah angka yang padat secara keseluruhan, tapi saya pikir tidak akan ada perubahan dalam data outlook Fed," jelas Ahli Strategi Investasi dan Manajer Portofolio di BMO, Jon Adams.
Beberapa saham dalam sektor energi S & P 500 tercatat menurun 1,39% saat harga minyak mentah dunia hampir menyusut sebesar 4% di tengah meningkatkan keraguan terkait kesepakatan untuk memangkas produksi minyak mentah global. Sejak pertengahan Februari, indeks S&P telah melonjak 13% atau pulih dari kejatuhan berkat minyak dunia yang sempat stabil.
Pada perdangan hari Jumat (1/4) kemarin waktu setempat tercatat indeks Dow Jones industrial average (DJI) naik 0,61% untuk mengakhir pada level 17.792,75 dan indeks S & P 500 mendapatkan tambahan tipis 0,63% ke level 2.072,78. Sedangkan komposit Nasdaq meningkat 0,92% ke posisi 4.914,54.
Selama satu pekan indeks S & P naik 1,8% dan Dow Jones menguat 1,6% serta Nasdaq melompat sebesar 3%. Pada akhir pekan delapan dari 10 sektor utama S&P tercatat lebih tinggi dengan sektor kesehatan paling tinggi dengan kenaikan 1,27%.
(akr)