Organda Ungkap Alasan Tarif Angkutan Umum Turun 3%

Senin, 04 April 2016 - 15:51 WIB
Organda Ungkap Alasan Tarif Angkutan Umum Turun 3%
Organda Ungkap Alasan Tarif Angkutan Umum Turun 3%
A A A
JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menerangkan alasan kenapa tarif angkutan umum baru turun saat ini, meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sepanjang tahun ini telah turun sebanyak dua kali. Pertama awal Januari lalu pemerintah menurunkan harga BBM dan terbaru pada akhir Maret kemarin untuk membuat harga Premium menjadi Rp6.450/Liter dan Solar Rp5.150/Liter.

Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menjelaskan penurunan tarif angkutan umum sebesar 3% merupakan hasil akumulasi penurunan harga BBM saat Januari dan Maret 2016. "Jadi seperti ini, kenapa turunnya sekarang? Organda menghitungnya bukan hanya penurunan di bulan ini, tapi akumulasi penurunan BBM dari Januari 2016," kata dia kepada Sindonews, Jakarta, Senin (4/4/2016).

(Baca Juga: Tarif Baru Angkutan Umum Berlaku 7 April, Ini Alasannya)

Dia menambahkan karena penurunan harga BBM saat Januari tidak terlalu besar, sehingga tarif angkutan memutuskan untuk tidak ikut turun. "Turunnya memang kecil waktu Januari. Kalau kita lakukan perubahan menjadi tidak ada artinya, tidak terasa. Makannya begitu ada penurunan lagi (harga BBM) kita akumulasi. Dari Januari dan Maret sehingga ketemu angka itu," sambungnya.

Lanjut dia untuk angkutan bus reguler sekelas kopaja non ac, penurunan tarif hanya mencapai Rp300. Meski terbilang kecil, namun menurutnya harga angkutan umum sudah teramat sangat rendah untuk kota Jakarta sehingga tidak bisa dihitung menggunakan nilai kompensasi investasi.

"Tarif sudah sangat rendah, kemudian kendaraannya juga sudah tidak layak. Bus-bus reguler justru yang besar biayanya dari segi perawatannya yang tinggi karena memang sudah amburadul mobilnya. Kalau mobilnya amburadul, otomatis biaya perawatan tinggi. Logikanya seperti itu," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4018 seconds (0.1#10.140)