Soal Tax Amnesty, Pengusaha: Siapa Takut
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berencana menggolkan Rancangan Undang Undang Pengampunan Pajak alias tax amnesty. RUU ini diharapkan dapat menarik dana warga Indonesia yang selama ini diparkir di luar negeri. Namun rencana ini tidak membuat khawatir kalangan pengusaha.
Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir menanggapi positif pemberlakuan tax amnesty dengan alasan merupakan bagian era keterbukaan data dan informasi. Dengan adanya tax amnesty, setiap orang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus terbuka.
Pihaknya bersama dengan pelaku usaha yang lain mengaku setuju dengan ketentuan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk menggalakkan tax amensty.
"Saya sependapat dengan Pak Menkeu. Saya rasa teman-teman pengusaha yang lain juga setuju bahwa ke depan ini, suka atau tidak suka adalah era keterbukaan. Jadi kalau ada tax amnesty memang suka enggak suka harus terbuka," kata pria yang akrab disapa Boy di Jakarta, Selasa (5/4/2016)
Boy berharap tahun ini tax amnesty bisa direalisasikan lantaran bisa langsung berperan dan berkontribusi terhadap penerimaan pajak yang signifikan.
"Ini sudah kami bicarakan lama. Diharapkan tahun ini akan positif sekali untuk Indonesia. Karena saya yakin tentunya memberikan kontribusi penerimaan pajak yang cukup signifikan," kata dia.
Hanya, Boy menyayangkan jika ada ketidaksetujuan dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat atas diberlakukannya tax amensty. Pasalnya, sejauh ini ada beberapa fraksi di DPR yang masih bertahan untuk menolak tax amensty.
"Ya kita menyayangkan, karena menurut saya itu potensi yang baik. Kalau itu sudah dibuka, sedikit banyak ada aliran dana masuk ke Indonesia. Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa kita tahu di Singapura banyak sekali dana orang Indonesia," pungkasnya.
Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir menanggapi positif pemberlakuan tax amnesty dengan alasan merupakan bagian era keterbukaan data dan informasi. Dengan adanya tax amnesty, setiap orang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus terbuka.
Pihaknya bersama dengan pelaku usaha yang lain mengaku setuju dengan ketentuan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk menggalakkan tax amensty.
"Saya sependapat dengan Pak Menkeu. Saya rasa teman-teman pengusaha yang lain juga setuju bahwa ke depan ini, suka atau tidak suka adalah era keterbukaan. Jadi kalau ada tax amnesty memang suka enggak suka harus terbuka," kata pria yang akrab disapa Boy di Jakarta, Selasa (5/4/2016)
Boy berharap tahun ini tax amnesty bisa direalisasikan lantaran bisa langsung berperan dan berkontribusi terhadap penerimaan pajak yang signifikan.
"Ini sudah kami bicarakan lama. Diharapkan tahun ini akan positif sekali untuk Indonesia. Karena saya yakin tentunya memberikan kontribusi penerimaan pajak yang cukup signifikan," kata dia.
Hanya, Boy menyayangkan jika ada ketidaksetujuan dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat atas diberlakukannya tax amensty. Pasalnya, sejauh ini ada beberapa fraksi di DPR yang masih bertahan untuk menolak tax amensty.
"Ya kita menyayangkan, karena menurut saya itu potensi yang baik. Kalau itu sudah dibuka, sedikit banyak ada aliran dana masuk ke Indonesia. Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa kita tahu di Singapura banyak sekali dana orang Indonesia," pungkasnya.
(ven)