BI Akan Tarik Uang Lusuh di Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Yogyakarta berencana akan melakukan penarikan uang lusuh yang berada di tangan masyarakat. Mereka akan mulai mengganti uang lusuh dari masyarakat dengan uang edisi terbaru dengan cara membuka saluran penukaran uang lebih banyak mulai bulan ini.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta Arief Budi Santosa mengungkapkan, saat ini uang yang beredar di masyarakat kondisinya sudah banyak yang lusuh. Ketika uang tersebut lusuh,
maka kemungkinan besar uang akan rusak semakin cepat, sehingga, perlu ada kebijakan untuk mengganti. "Makanya, uang lusuh coba akan kami tarik," ujarnya, Jumat (8/4/2016).
Untuk menarik uang yang lusuh di tangan masyarakat, pihaknya akan membuka kran penukaran uang di beberapa bank. Sebenarnya, penukaran uang tersebut sudah dilayani oleh bank-bank terutama bank kategori besar. Hanya saja, penukaran uang tersebut baru bisa dilakukan minimal di tingkat kantor cabang, sementara di outlet lain belum bisa dilayani.
Selain itu, mobil-mobil kas milik BI sudah keliling ke berbagai wilayah untuk melayani penukaran uang. Namun, belum maksimal memberikan layanan sebab baru terbatas di beberapa pasar tradisiona. Dan operasional dari mobil kas keliling BI ini juga baru sepekan dua kali dan dilayani dua unit mobil.
BI menginginkan menarik uang lusuh lebih banyak lagi, maka akan berusaha membuka layanan penukaran lebih luas lagi. Untuk tahap awal, pihaknya akan menggandeng dua atau tiga bank besar guna melayani
penukaran uang tersebut. Namun, bank-bank tersebut yang dia pilih adalah bank yang memiliki unit layanan paling banyak.
"Ya kita prioritaskan yang memiliki kantor layanan paling banyak dulu agar lebih luas menjangkau masyarakat," paparnya.
Pihaknya juga akan menambah frekuensi dari mobil keliling milik BI untuk lebih banyak lagi melayani masyarakat. Jika sebelumnya dalam sepekan hanya dua kali, kemungkinan besar frekuensinya akan ditambah menjadi empat kali dalam sepekan. Harapannya, akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa layanan penukaran uang tersebut.
Untuk program ini, Arief mengaku menyediakan nominal dalam jumlah yang tidak terbatas dan akan dilakukan sepanjang tahun. Pihaknya akan melayani penukaran uang receh menjadi nominal lebih besar dan penukaran uang dari lusuh menjadi baru. Tidak ada tambahan biaya yang dikenakan ketika masyarakat menukarkan uang mereka.
Pimpinan Cabang Kantor Cabang Utama (KCU) BNI UGM Suryo Wikanthomo mengaku siap melaksanakan program penukaran BI. Meskipun selama ini sebenarnya program penukaran tersebut sudah dilakukan tetapi hanya sebatas di kantor cabang utama.
Dia memaklumi karena untuk melakukan layanan penukaran uang memang harus ada ratio kecukupan kas di kantor layanan. "Tetapi pada dasarnya kami siap melaksanakan. Kapanpun diperintahkan, kami langsung jalan," tandasnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta Arief Budi Santosa mengungkapkan, saat ini uang yang beredar di masyarakat kondisinya sudah banyak yang lusuh. Ketika uang tersebut lusuh,
maka kemungkinan besar uang akan rusak semakin cepat, sehingga, perlu ada kebijakan untuk mengganti. "Makanya, uang lusuh coba akan kami tarik," ujarnya, Jumat (8/4/2016).
Untuk menarik uang yang lusuh di tangan masyarakat, pihaknya akan membuka kran penukaran uang di beberapa bank. Sebenarnya, penukaran uang tersebut sudah dilayani oleh bank-bank terutama bank kategori besar. Hanya saja, penukaran uang tersebut baru bisa dilakukan minimal di tingkat kantor cabang, sementara di outlet lain belum bisa dilayani.
Selain itu, mobil-mobil kas milik BI sudah keliling ke berbagai wilayah untuk melayani penukaran uang. Namun, belum maksimal memberikan layanan sebab baru terbatas di beberapa pasar tradisiona. Dan operasional dari mobil kas keliling BI ini juga baru sepekan dua kali dan dilayani dua unit mobil.
BI menginginkan menarik uang lusuh lebih banyak lagi, maka akan berusaha membuka layanan penukaran lebih luas lagi. Untuk tahap awal, pihaknya akan menggandeng dua atau tiga bank besar guna melayani
penukaran uang tersebut. Namun, bank-bank tersebut yang dia pilih adalah bank yang memiliki unit layanan paling banyak.
"Ya kita prioritaskan yang memiliki kantor layanan paling banyak dulu agar lebih luas menjangkau masyarakat," paparnya.
Pihaknya juga akan menambah frekuensi dari mobil keliling milik BI untuk lebih banyak lagi melayani masyarakat. Jika sebelumnya dalam sepekan hanya dua kali, kemungkinan besar frekuensinya akan ditambah menjadi empat kali dalam sepekan. Harapannya, akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa layanan penukaran uang tersebut.
Untuk program ini, Arief mengaku menyediakan nominal dalam jumlah yang tidak terbatas dan akan dilakukan sepanjang tahun. Pihaknya akan melayani penukaran uang receh menjadi nominal lebih besar dan penukaran uang dari lusuh menjadi baru. Tidak ada tambahan biaya yang dikenakan ketika masyarakat menukarkan uang mereka.
Pimpinan Cabang Kantor Cabang Utama (KCU) BNI UGM Suryo Wikanthomo mengaku siap melaksanakan program penukaran BI. Meskipun selama ini sebenarnya program penukaran tersebut sudah dilakukan tetapi hanya sebatas di kantor cabang utama.
Dia memaklumi karena untuk melakukan layanan penukaran uang memang harus ada ratio kecukupan kas di kantor layanan. "Tetapi pada dasarnya kami siap melaksanakan. Kapanpun diperintahkan, kami langsung jalan," tandasnya.
(izz)