Rumah Vertikal di Bawah Rp500 Juta Masih Seksi
A
A
A
JAKARTA - Kota Depok menambah lagi koleksi apartemennya. Kali ini, Grand Zamzam Tower yang terletak di Jalan Margonda, Depok. Satu tower mulai dibangun pada pondasi Blok F4 dan F5, yang menyasar pasar rumah vertikal yang seksi di rentang harga Rp500 juta per unit.
Sesuai site plan Apartemen Grand Zamzam Tower akan memiliki sembilan tower, di mana masing–masing tower terdiri dari 900 unit. Total unit yang ditawarkan mencapai 8.100. Di dalam lingkungan apartemen juga dibangun fasilitas masyarakat umum berupa Posyandu bagi masyarakat.
“Bedanya rumah vertikal seperti apartemen dengan landed house itu kan kalau landed house yang beli lima kita bangun lima, tetapi kalau apartemen mau yang beli satu atau sepuluh konsumen tetap kita bangun semua. Karena itu, jika satu tower sudah hampir laku seluruhnya, baru akan kami bangun tower kedua,” ungkap CEO KSO Griya Sarana Jaya Properti, Beny Witjaksono, Sabtu (9/4/2016).
Menurutnya banyak hunian vertikal menjual jargon kelas premium. Namun, dia menilai kelas premium dengan harga di bawah Rp500 juta adalah yang paling banyak dicari dan pasar yang ada masih terbuka lebar.
“Premium juga seperti apa sih indikatornya. Kalau per unit dijual di atas Rp1 miliar juga susah, yang masih ada pasarnya cukup luas memang betul di bawah Rp500 juta, itu masih luas. Seperti kami enggak mungkin tawarkan untuk PNS di bawah golongan III, paling tidak yang sudah golongan III–IV ke atas,” kata Beny.
Dia menambahkan, saat ini pasar properti masih mengalami kesulitan untuk bangkit dari laju pertumbuhan ekonomi yang sempat lesu pada tahun lalu. Namun, tetap optimistis di kuartal keempat pasar properti akan kembali bergairah.
“Kita tetap harus tunjukan optimis. Pasar properti lagi seret berat karena ekonomi global masih tertahan. Kami para pengembang percaya kuartal IV mulai bangkit karena itu kalau saatnya bangkit tetapi stoknya enggak ada kan susah. Semua kawan tahan semua wait and see tetapi kami tetap optimis,” tandasnya.
Sesuai site plan Apartemen Grand Zamzam Tower akan memiliki sembilan tower, di mana masing–masing tower terdiri dari 900 unit. Total unit yang ditawarkan mencapai 8.100. Di dalam lingkungan apartemen juga dibangun fasilitas masyarakat umum berupa Posyandu bagi masyarakat.
“Bedanya rumah vertikal seperti apartemen dengan landed house itu kan kalau landed house yang beli lima kita bangun lima, tetapi kalau apartemen mau yang beli satu atau sepuluh konsumen tetap kita bangun semua. Karena itu, jika satu tower sudah hampir laku seluruhnya, baru akan kami bangun tower kedua,” ungkap CEO KSO Griya Sarana Jaya Properti, Beny Witjaksono, Sabtu (9/4/2016).
Menurutnya banyak hunian vertikal menjual jargon kelas premium. Namun, dia menilai kelas premium dengan harga di bawah Rp500 juta adalah yang paling banyak dicari dan pasar yang ada masih terbuka lebar.
“Premium juga seperti apa sih indikatornya. Kalau per unit dijual di atas Rp1 miliar juga susah, yang masih ada pasarnya cukup luas memang betul di bawah Rp500 juta, itu masih luas. Seperti kami enggak mungkin tawarkan untuk PNS di bawah golongan III, paling tidak yang sudah golongan III–IV ke atas,” kata Beny.
Dia menambahkan, saat ini pasar properti masih mengalami kesulitan untuk bangkit dari laju pertumbuhan ekonomi yang sempat lesu pada tahun lalu. Namun, tetap optimistis di kuartal keempat pasar properti akan kembali bergairah.
“Kita tetap harus tunjukan optimis. Pasar properti lagi seret berat karena ekonomi global masih tertahan. Kami para pengembang percaya kuartal IV mulai bangkit karena itu kalau saatnya bangkit tetapi stoknya enggak ada kan susah. Semua kawan tahan semua wait and see tetapi kami tetap optimis,” tandasnya.
(dmd)