Pakai Alat Komunikasi Beda Frekuensi, Bakal Kena Sanksi

Selasa, 12 April 2016 - 01:05 WIB
Pakai Alat Komunikasi...
Pakai Alat Komunikasi Beda Frekuensi, Bakal Kena Sanksi
A A A
JAKARTA - Direktur Navigasi Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, mengatakan, penggunaan alat komunikasi pada frekuensi yang sama antara petugas ATC dan petugas groundhandling wajib dilakukan. Dia mengatakan, rekomendasi KNKT kepada Direktorat ini, merujuk kasus insiden Batik Air dan Transnusa, diduga karena tidak menggunakan alat komunikasi di frekuensi yang sama.

"Kalau petugas groundhandling memakai frekuensi ultra high freceuncy (UHF), sedangkan petugas ATC memakai very high frecuency (VHF) ya enggak nyambung. Makanya ini sudah jadi standar, cuma pelaksanaannya dilapangan yang berbeda, makanya itu jadi temuan dan rekomendasi KNKT," ucap dia.

Menurut dia, di setiap bandara di Indonesia, frekuensi komunikasi sudah menjadi satu saluran. Namun, berbeda dengan yang ada di Bandara Halim. "Saya tidak tahu, mengapa bisa beda frekuensi. Yang jelas kalau ini sudah jadi rekomendasi tentu kami akan perketat lagi, kalau perlu ada sanksi," pungkas dia.

Sebagai informasi, KNKT telah mengeluarkan rekomendasi untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Poin pertama memonitor dan mengawasi pelaksanaan rekomendasi KNKT yang diberikan kantor distrik LPPNPI Halim Perdanakusuma dan kantor cabang PT Angkasa Pura II Bandara Halim.

Kedua, mengeluarkan aturan bagi pesawat yang bergerak di area manuver termasuk yang tidak menggunakan tenaga, pesawat wajib berkomunikasi dengan air traffic controller pada frekuensi yang sama, agar bisa diterapkan pada air traffic services atau unit lainnya.

Ketiga, mengeluarkan aturan bagi setiap kendaraan termasuk pesawat yang bergerak di area manuver, wajib menyalakan lampu yang bisa dilihat oleh air traffic controller dan kendaraan lain termasuk pesawat lain.
(ven)
Berita Terkait
Angkutan Laut Dibuka...
Angkutan Laut Dibuka 7 Juni, Kemenhub Minta Antisipasi New Normal
Jalankan Prinsip Pola...
Jalankan Prinsip Pola Kemitraan, Kemenhub Raih Penghargaan dari KPPU
Revitalisasi Terminal,...
Revitalisasi Terminal, Kemenhub Ingin Angkutan Massal Terintegrasi
Pengembalian Tiket Pesawat...
Pengembalian Tiket Pesawat dengan Voucher, Ini Kata Kemenhub
Hapus Monopoli Jasa...
Hapus Monopoli Jasa Kepelabuhanan, Ditjen Hubla Teken Perjanjian Konsesi dengan PT LIS
Kapasitas Penumpang...
Kapasitas Penumpang Pesawat Akan Diizinkan 100% Secara Berkala
Berita Terkini
19 Perusahaan Korsel...
19 Perusahaan Korsel Bakal Tambah Investasi Rp30 Triliun usai Bertemu Prabowo, Ini Daftarnya
56 menit yang lalu
Optimalkan Potensi KEK...
Optimalkan Potensi KEK Mandalika dengan Membangun Ekosistem Pariwisata Hijau
56 menit yang lalu
Penertiban Kawasan Hutan...
Penertiban Kawasan Hutan Diminta Utamakan Kepastian Hukum dan Data Valid
1 jam yang lalu
Mendorong Hilirisasi...
Mendorong Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Lokal di Maluku Utara
1 jam yang lalu
Perluas Portofolio,...
Perluas Portofolio, Home Credit Tawarkan Pembiayaan Modal Usaha hingga Rp50 Juta
1 jam yang lalu
Rekor Belanja Militer...
Rekor Belanja Militer Dunia Capai Rp45.356 Triliun, AS Sumbang 37%
1 jam yang lalu
Infografis
Uni Eropa Mempertimbangkan...
Uni Eropa Mempertimbangkan Kembali Pakai Gas Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved