Dilebur dengan Pertagas, PGN Kecipratan Proyek Pertamina

Senin, 18 April 2016 - 15:45 WIB
Dilebur dengan Pertagas, PGN Kecipratan Proyek Pertamina
Dilebur dengan Pertagas, PGN Kecipratan Proyek Pertamina
A A A
JAKARTA - Pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi yang sedang digagas oleh pemerintah dengan PT Pertamina (Persero) menjadi induk perusahaan dinilai akan menguntungkan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk yang akan menjadi anak usaha. Hal ini dikemukakan oleh Analis Reliance Securities Lanjar Nafi yang menerangkan PGN bisa kecipratan proyek.

"Paling diuntungkan banget yang pertama, pasti dari sisi PGN. Lantaran bisa kecipratan lebih dari proyek Pertamina," ujarnya lewat pesan singkat kepada Sindonews di Jakarta, Senin (18/4/2016).

(Baca Juga: Menteri Rini Akan Lebur PGN-Pertagas Jadi Anak Usaha Pertamina)

Dijelaskan juga bahwa perusahaan pelat merah yang ditunjuk sebagi holding niscaya harus memiliki fundamental baik sehingga mampu berbagi rata ke anak usaha lainnya. "Harus seperti itu untuk menjadi leader kedepannya dan mampu membagi rata proyeknya ke anaknya. Soalnya bagus atau tidaknya holding tergantung kinerja anak-anak usahanya," sambung dia.

(Baca Juga: Empat Holding BUMN Dipastikan Terealisasi Sebelum Lebaran)

Dia menambahkan belum ada dampak buruk dari akan dibentuknya holding BUMN, selama pemerintah tepat menentukan induk usaha agar mudah terorganisir. "Sejauh ini saya lihatnya masih bagus selama pemerintah tepat menentukan holding-nya. Gampang terorganisir pastinya kalau dibentuk holding," pungkasnya.

Sementara itu sebelumnya Menteri BUMN, Rini Soemarno memastikan program holdingisasi BUMN akan terealisasi pada tahun ini. Bahkan, setidaknya terdapat empat holding BUMN yang akan terealisasi sebelum Lebaran. "Jadi perusahaan yang 100% dimiliki negara itu kemudian memegang perusahaan di BUMN yang lain," jelas Rini tengah pekan lalu.

Selain sektor energi, pembentukan holding BUMN lainnya yang siap direalisasi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jalan tol. Rencananya sejumlah perusahaan pelat merah dan anak usaha yang selama ini menangani pengembangan dan pengelolaan jalan tol akan disatukan, di antaranya PT Hutama Karya, PT Jasa Marga, dan PT Waskita karya.

Sementara pada sektor keuangan dan tambang yang akan menjadi induk masing-masing adalah PT Danareksa (Persero), dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) yang diyakini juga akan terealisasi pada tahun ini.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5562 seconds (0.1#10.140)