Wall Street Ditutup Variatif di Tengah Laporan Keuangan

Rabu, 20 April 2016 - 07:46 WIB
Wall Street Ditutup...
Wall Street Ditutup Variatif di Tengah Laporan Keuangan
A A A
NEW YORK - Indeks Wall Street pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) ditutup variatif, meski Indeks S&P 500 mendekati rekor tertinggi terdorong oleh sektor energi dan laporan keuangan kuartalan yang kuat dari Johnson & Johnson.

Seperti dikutip Reuters, Rabu (20/4/2016), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,27% menjadi 18.053,6, Ineks S&P 500 naik 0,31% menjadi 2.100,8. Sementara, Nasdaq Composite turun 0,4% menjadi 4.940,33, tertatih-tatih oleh slide 23,16% di Illumina setelah hasil awal yang jatuh dari harapan.

Setelah berada di wilayah negatif dan kemudian pulih, Indeka S&P 500 berakhir kurang dari 2%, mengurangi rekor penutupan tertinggi pada Mei lalu, dengan investor fokus pada aliran yang berkembang dari laba kuartal pertama.

Setelah dua bulan mencapai keuntungan stabil, Indeks S&P 500 diperdagangkan pada sekitar 17,8 kali dari laba yang diharapkan, tingkat tertinggi sejak 2004, menurut Thomson Reuters Datastream.

Chevron dan saham energi lainnya mendapat dorongan dari naiknya harga minyak mentah setelah pemogokan pekerja minyak di Kuwait. Sebuah rebound pada minyak dan tanda-tanda bahwa ekonomi AS secara perlahan meningkatkan saham telah membantu menggalang dari aksi jual tajam awal tahun ini yang mendorong S&P 500 turun sebanyak 10,5%.

Laba dari perusahaan S&P 500 yang rata-rata terlihat jatuh 7,6% dan pendapatan terlihat turun 1,3% dengan sektor energi menjadi sektor yang telah membebani. "Investor sangat fokus pada pendapatan. Setelah semua biaya pemotongan selama lima tahun terakhir, sekarang kita harus mulai melihat pertumbuhan pendapatan," kata Chuck Self, Chief Investment Officer iSectors di Appleton, Wisconsin.

Saham IBM yang turun 5,5% setelah melaporkan pendapatan kuartalan terburuk dalam 14 tahun juga memukul sentimen sektor teknologi dan merupakan penggerak terbesar di Dow Jones dan S&P 500.

Saham Netflix turun 12,97% setelah perkiraan pelanggan layanan video streaming ini meleset dari perkiraan. Sementata, saham Yahoo membukukan hasil kuartal pertama yang cukup baik dan saham naik 1%. Selain itu, saham Intel turun 2,4% setelah mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja global sebesar 11%.

Sementara itu, Johnson & Johnson naik 1,57% setelah melaporkan pertumbuhan marjinal penjualan kuartalan. Saham itu pengaruh positif terbesar pada Indeks S&P 500. Saham Goldman Sachs terlihat naik 2,28% setelah lebih baik dari perkiraan laba kuartalan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1018 seconds (0.1#10.140)