Harga Minyak Rendah, KKKS Minta Perpanjang Waktu Eksplorasi

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ‎mengemukakan, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas meminta pemerintah memberikan insentif dengan memperpanjang waktu eksplorasi migas. Hal ini seiring masih rendahnya harga minyak dunia, dan membuat kegiatan eksplorasi tidak menarik lagi.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I GN Wiratmaja sedang mendiskusikan dengan Indonesia Petroleum Association (IPA) dan seluruh KKKS terkait kondisi harga minyak dunia ini. Selain meminta perpanjangan waktu eksplorasi, KKKS juga meminta agar jangka waktu eksplorasi dimoratorium sampai harga minyak dunia kembali normal.

"‎Yang eksplorasi kita lagi bicarakan bagaimana mereka diperpanjang waktu eksplorasinya. Katakanlah misalkan enam tahun karena posisi seperti ini ditambah dua tahun, panjang kontraknya tidak berubah," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

‎Menurutnya, KKKS juga bisa mengatasi persoalan rendahnya harga minyak dunia ini dengan mengalihkan ke dalam kegiatan lain. Apalagi, dengan kondisi harga minyak dunia yang rendah mereka tidak memiliki penghasilan cukup untuk melakukan eksplorasi.

"‎Jadi, kegiatan eksplorasi yang ngebor, yang mahal-mahal bisa dialihkan ke dalam kegiatan analisis dan sebagainya, waktu untuk ngebor misalnya butuh dua tahun itu boleh diperpanjang dua tahun ke depan," imbuh dia.

Pihaknya juga masih membahas bentuk peraturan yang akan dikeluarkan terkait insentif tersebut apakah dalam bentuk peraturan menteri (Permen) taupun Peraturan Presiden (Perpres).

"Itu yang masih dibahas, apakah dalam bentuk Permen atau Perpres‎. Bukan moratorium kalau saya, extended exploration period gitu, period eksplorasinya yang diekstensi," tandasnya.