Anggito Anggap Reserve Repo Lebih Efektif
A
A
A
JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia, Anggito Abimanyu mengatakan, kebijakan Bank Indonesia yang akan menetapkan suku bunga Seven Days Reserve Repo akan lebih efektif. Karena pasar keuangan membutuhkan referensi untuk likuiditas jangka pendek, khususnya untuk tujuh hari.
Menurut Anggito dengan kerangka tersebut, transmisinya bisa lebih langsung karena tarif repo rate tujuh hari adalah yang dibutuhkan pasar.
"Jadi transmisinya bisa langsung, menjadi tarif yang digunakan untuk pinjaman atau simpanan ke Bank Indonesia," kata dia di Gedung DPR RI, Rabu (20/4/2016).
Kebijakan ini diharapkan juga dapat langsung dirasakan untuk suku bunga perbankan. Artinya, jika repo ratenya turun, maka suku bunga perbankan juga ikut turun.
(Baca: BI: Tidak Ada Perubahan Perilaku Perbankan Jelang Reserve Repo)
"Karena ini betul-betul mencerminkan kondisi likuiditas pasar. Jadi kalau naik ya dampaknya naik, kalau turun ya turun. Jadi memang itu akan jadi referensi yang transmisinya bisa langsung dirasakan masyarakat," katanya.
Tak hanya itu, Anggito juga memperkirakan, deposito dan kredit bisa berada di single digit asal inflasi bisa turun di bawah 4% dan ekspektasi inflasi bisa di dorong ke tingkat yang lebih rendah.
"Kita juga sudah siap dengan single digit. Sekarang sudah diturunkan. Cuma, dia mengikuti guidance BI dan dari inflasi. Kalau inflasi turun, diharapkan dia akan turun," pungkasnya.
Menurut Anggito dengan kerangka tersebut, transmisinya bisa lebih langsung karena tarif repo rate tujuh hari adalah yang dibutuhkan pasar.
"Jadi transmisinya bisa langsung, menjadi tarif yang digunakan untuk pinjaman atau simpanan ke Bank Indonesia," kata dia di Gedung DPR RI, Rabu (20/4/2016).
Kebijakan ini diharapkan juga dapat langsung dirasakan untuk suku bunga perbankan. Artinya, jika repo ratenya turun, maka suku bunga perbankan juga ikut turun.
(Baca: BI: Tidak Ada Perubahan Perilaku Perbankan Jelang Reserve Repo)
"Karena ini betul-betul mencerminkan kondisi likuiditas pasar. Jadi kalau naik ya dampaknya naik, kalau turun ya turun. Jadi memang itu akan jadi referensi yang transmisinya bisa langsung dirasakan masyarakat," katanya.
Tak hanya itu, Anggito juga memperkirakan, deposito dan kredit bisa berada di single digit asal inflasi bisa turun di bawah 4% dan ekspektasi inflasi bisa di dorong ke tingkat yang lebih rendah.
"Kita juga sudah siap dengan single digit. Sekarang sudah diturunkan. Cuma, dia mengikuti guidance BI dan dari inflasi. Kalau inflasi turun, diharapkan dia akan turun," pungkasnya.
(ven)