Kasus Halim, WIKA Minta China Railway Ganti Sub Kontraktor
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk., (WIKA) meminta China Railway International Co. Ltd mengganti PT Geo Central Mining (PT GCM) selaku sub kontraktor. Menyusul adanya kasus penangkapan tujuh pekerja proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Kami cari sub kontraktor yang lain saja deh, bikin repot. Kami tuntut kerja cepat tapi bikin opini publik enggak bagus,” ujar Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Bintang menjelaskan, Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sudah menghadap Lanud dan menjelaskan yang terjadi. Karena belum ada penandatangan kontrak.
"Mengenai itu (dari KCIC), dirutnya sudah menghadap ke Lanud jelaskan semuanya. Tapi saya kasih tahu, kami sebenarnya belum ada kontrak sama mereka (Lanud).
(Baca: Pekerja Asal China Ditangkap TNI Saat Lakukan Pengeboran)
Menurutnya, Geo Central Mining jadi pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian tersebut. Alasannya, WIKA sudah menegaskan belum bisa sentuh daerah Halim.
"Itu ada tanggung jawab di bawah perusahaan yang nantinya partner joint venture dengan kami tapi karena dia sudah dikasih tahu, yang kami belum bisa sentuh di daerah Halim," pungkasnya.
Sekedar informasi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), konsorsium gabungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway International Co. Ltd. mendapat mandat untuk membangun dan melaksanakan proyek jasa kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Kami cari sub kontraktor yang lain saja deh, bikin repot. Kami tuntut kerja cepat tapi bikin opini publik enggak bagus,” ujar Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Bintang menjelaskan, Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sudah menghadap Lanud dan menjelaskan yang terjadi. Karena belum ada penandatangan kontrak.
"Mengenai itu (dari KCIC), dirutnya sudah menghadap ke Lanud jelaskan semuanya. Tapi saya kasih tahu, kami sebenarnya belum ada kontrak sama mereka (Lanud).
(Baca: Pekerja Asal China Ditangkap TNI Saat Lakukan Pengeboran)
Menurutnya, Geo Central Mining jadi pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian tersebut. Alasannya, WIKA sudah menegaskan belum bisa sentuh daerah Halim.
"Itu ada tanggung jawab di bawah perusahaan yang nantinya partner joint venture dengan kami tapi karena dia sudah dikasih tahu, yang kami belum bisa sentuh di daerah Halim," pungkasnya.
Sekedar informasi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), konsorsium gabungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway International Co. Ltd. mendapat mandat untuk membangun dan melaksanakan proyek jasa kereta cepat Jakarta-Bandung.
(ven)