Wall Street Berakhir Melemah Terbebani Data Ketenagakerjaan
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir melemah terbebani data ketenagakerjaan pada sektor swasta dan menyusutnya beberapa saham teknologi. Indeks Nasdaq biotek tercatat merosot 2,9% sepanjang sesi ketujuh dan mencetak kerugian pada sesi terakhir.
Dilansir Reuters, Kamis (5/5/2016) laporan ADP (Automated Data Processing) untuk ketenagakerjaan jatuh ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Beberapa perusahaan AS menambahkan 156.000 lapangan pekerjaan pada April, sekitar 40.000 lebih rendah dari yang diperkirakan para analis, dan turun dari 194.000 pada Maret, kata kelompok layanan pembayaran gaji (payrolls) ADP.
Sementara harga minyak yang sempat pulih membantu saham AS reli setelah mencetak kerugian tajam di awal tahun. Tercatat indeks S & P 500 mengalami kenaikan 0,3% sejak 31 Desember. "Pasar bergerak menyerap pada akhir Februari dan ini mungkin mungkin sebuah titik untuk mengkonsolidasikan. Saya harap akan ada lenajutan untuk jangka pendek," ucap Ahli Strategi Bolton Global Asset Management, Bruce Zaro.
"Anda melihat orang-orang mengambil langkah menghindari eksposur risiko guna mempersiapkan diri untuk kemungkinan skenario terburuk pada Jumat," kata Direktur Perdagangan Ekuitas di Wedbush Securities, Michael James.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 99,65 poin atau 0,56% ke level 17.651,26. Indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 12,25 poin atau 0,59% menjadi 2.051,12, sementara indeks komposit Nasdaq melemah dengan penurunan 37,58 poin atau 0,79% ke level 4.725,64.
Beberapa saham yang mengalami penurunan yakni saham Priceline jatuh 7,5% menjadi USD1.253,04 untuk menyeret S & P dan Nasdaq. Perusahaan jasa perjalanan online ini jatuh jauh dari prediksi sebelumnya. Sebuah survei ekonomi Reuters menunjukkan nonfarm payrolls kemungkinan naik 202.000 di April setelah. 215.000 pada bulan Maret. Tingkat pengangguran diperkirakan akan terus tertahan pada posisi 5%.
Sekitar 7,7 miliar saham bergerak pada perdagangan pasar saham AS kemarin waktu setempat, di atas rata-rata harian 7,2 miliar selama 20 sesi berdasarkan data Thomson Reuters.
Dilansir Reuters, Kamis (5/5/2016) laporan ADP (Automated Data Processing) untuk ketenagakerjaan jatuh ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Beberapa perusahaan AS menambahkan 156.000 lapangan pekerjaan pada April, sekitar 40.000 lebih rendah dari yang diperkirakan para analis, dan turun dari 194.000 pada Maret, kata kelompok layanan pembayaran gaji (payrolls) ADP.
Sementara harga minyak yang sempat pulih membantu saham AS reli setelah mencetak kerugian tajam di awal tahun. Tercatat indeks S & P 500 mengalami kenaikan 0,3% sejak 31 Desember. "Pasar bergerak menyerap pada akhir Februari dan ini mungkin mungkin sebuah titik untuk mengkonsolidasikan. Saya harap akan ada lenajutan untuk jangka pendek," ucap Ahli Strategi Bolton Global Asset Management, Bruce Zaro.
"Anda melihat orang-orang mengambil langkah menghindari eksposur risiko guna mempersiapkan diri untuk kemungkinan skenario terburuk pada Jumat," kata Direktur Perdagangan Ekuitas di Wedbush Securities, Michael James.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 99,65 poin atau 0,56% ke level 17.651,26. Indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 12,25 poin atau 0,59% menjadi 2.051,12, sementara indeks komposit Nasdaq melemah dengan penurunan 37,58 poin atau 0,79% ke level 4.725,64.
Beberapa saham yang mengalami penurunan yakni saham Priceline jatuh 7,5% menjadi USD1.253,04 untuk menyeret S & P dan Nasdaq. Perusahaan jasa perjalanan online ini jatuh jauh dari prediksi sebelumnya. Sebuah survei ekonomi Reuters menunjukkan nonfarm payrolls kemungkinan naik 202.000 di April setelah. 215.000 pada bulan Maret. Tingkat pengangguran diperkirakan akan terus tertahan pada posisi 5%.
Sekitar 7,7 miliar saham bergerak pada perdagangan pasar saham AS kemarin waktu setempat, di atas rata-rata harian 7,2 miliar selama 20 sesi berdasarkan data Thomson Reuters.
(akr)