BKPM Dorong Selandia Baru Realisasikan Investasi Listrik di RI
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menggelar pertemuan dengan Menteri Pembangunan Ekonomi Selandia Baru Steven Joyce. Dalam pertemuannya, dia secara khusus mendorong realisasi rencana Selandia Baru untuk berinvestasi dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi.
Tenaga listrik panas bumi ini merupakan investasi yang ingin dikembangkan Indonesia karena merupakan bagian dari sumber energi baru dan terbarukan.
"Pada 2014 telah ditandatangani MoU kedua negara untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan nilai total investasi USD12,86 Juta," kata dia dalam rilisnya, Jakarta, Jumat (6/5/2016).
BKPM juga ingin mendorong rencana tersebut dapat segera terealisasi. Investasi tersebut dapat mendukung rencana pembangunan listrik 35 GW. Secara khusus, Franky menyebutkan potensi investasi geothermal dari Selandia Baru.
"Selandia Baru sudah terlibat dalam pengembangan PLTP Kamojang 1970. Mereka memiliki potensi dan teknologi untuk mengembangkan PLTP di Indonesia," pungkas dia.
(Baca: Ruang Kerja Sama Investasi RI-Selandia Baru Terbuka Lebar)
Tenaga listrik panas bumi ini merupakan investasi yang ingin dikembangkan Indonesia karena merupakan bagian dari sumber energi baru dan terbarukan.
"Pada 2014 telah ditandatangani MoU kedua negara untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan nilai total investasi USD12,86 Juta," kata dia dalam rilisnya, Jakarta, Jumat (6/5/2016).
BKPM juga ingin mendorong rencana tersebut dapat segera terealisasi. Investasi tersebut dapat mendukung rencana pembangunan listrik 35 GW. Secara khusus, Franky menyebutkan potensi investasi geothermal dari Selandia Baru.
"Selandia Baru sudah terlibat dalam pengembangan PLTP Kamojang 1970. Mereka memiliki potensi dan teknologi untuk mengembangkan PLTP di Indonesia," pungkas dia.
(Baca: Ruang Kerja Sama Investasi RI-Selandia Baru Terbuka Lebar)
(izz)