Ekonomi Jawa Tengah Kuartal I Tumbuh 5,1%

Jum'at, 06 Mei 2016 - 19:27 WIB
Ekonomi Jawa Tengah Kuartal I Tumbuh 5,1%
Ekonomi Jawa Tengah Kuartal I Tumbuh 5,1%
A A A
SEMARANG - Ekonomi Jawa Tengah (Jateng) kuartal I/2016 secara year on year tumbuh 5,1%, atau melambat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang tumbuh 5,6%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 19,8%, dengan andil tertinggi disumbang oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 1,3%.

"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pertambangan dan penggalian sebesar 19,8% sebagai dampak dari telah beroperasinya secara full capacity lapangan migas," kata Kepala BPS Jateng Margo Yuwono, Jumat (6/5/2016)

Menurutnya, ekonomi Jawa Tengah jika diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku kuartal I/2016 mencapai Rp264,01 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp206,32 triliun.

Dia menjelaskan, jika dibanding kuartal sebelumnya ekonomi Jawa Tengah kuartal I/2016 secara kuartalan tumbuh 2,1%. Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh faktor musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh 22,4%.

Sementara, dari sisi pengeluaran didorong peningkatan komponen ekspor yang tumbuh 11,8%. "Lapangan usaha dan Komponen tersebut juga memberi andil terbesar pada pertumbuhan dengan andil masing-masing sebesar 2,5% dan 3,7%," imbuhnya.

Sementara itu, struktur ekonomi Jateng pada kuartal I/2016 didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan 34,9%, pertanian, kehutanan dan perikanan 15,0% serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,4%.

"Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh komponen pengeluaran rumah tangga 61,4%," ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jateng Iskandar Simorangkir mengatakan, sesuai prediksi pada kuartal I perekonomian Jateng lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu. Namun, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Jateng 2016 diperkirakan akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

"Dengan pola kebijakan moneter dan ekspansi pengeluaran fiskal, pertumbuhan ekonomi diperkirakan terus mengalami peningkatan pada 2016 di kisaran 5,4%-5,8%," tutur dia.

Dijelaskan Iskandar, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat ditopang stimulus fiskal, khususnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat. Investasi swasta diharapkan, juga akan meningkat seiring dampak dari paket kebijakan pemerintah dan pemanfaatkan ruang pelonggaran moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makro.

"Hanya saja, perekonomian ke depan masih dibayangi beberapa risiko eksternal dan domestik. Bebeberapa risiko yang perlu diwaspadai di antaranya adalah prospek ekonomi AS yang belum kuat, kenaikan FFR diperkirakan mundur ke semester II, dengan magnitude kenaikan sebesar 50 basist Points (bps)," bebernya.

Risiko lain, kata dia, terkait dengan perlambatan ekonomi China dan berlanjutnya penurunan harga komoditas, termasuk harga minyak dunia yang cenderung terus turun.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4647 seconds (0.1#10.140)