Mentan Akui Diragukan Kemampuannya Tekan Harga Beras
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui banyak pihak yang meragukan dirinya dan Kementerian Pertanian untuk memangkas rantai pasok dan menekan harga beras di pasar. Hal tersebut dikatakannya dalam acara peluncuran Pasar Pangan Murah Berkualitas.
Dia mengatakan, beberapa pihak masih sanksi bahwa dirinya mampu menekan harga beras hingga kini berada di kisaran Rp7.500 per kilogram (kg). "Kita buktikan kita berhasil (tekan harga beras). Petani, pengusaha, dan konsumen," katanya di Area Pasar Organik Car Free Day, Jakarta, Minggu (8/5/2016).
Amran menjelaskan, beberapa langkah yang dilakukannya untuk menurunkan harga beras di antaranya dengan melakukan perbaikan irigasi sehingga produksi dan benih unggul naik. Selain itu, operasi pasar pun terus digenjot serta alat dan mesin pertanian (alsintan) juga diberikan guna menurunkan ongkos produksi petani.
"Sekarang biaya produksi turun 30% sampai 40% dari seluruh kelompok tani yang kita bina. Sehingga biaya di tingkat konsumen kita bisa tekan," imbuh dia.
Sementara terkait peluncuran Pasar Pangan Murah Berkualitas, sambung Amran, Kementan menargetkan dapat membangun 1.000 pasar serupa di tahun ini. Menurutnya, pembangunan pasar pangan murah ini program berkelanjutan yang memiliki prinsip untung sedikit namun pembeli banyak.
"Prinsip penjualannya sedikit kali banyak, untungnya sedikit tapi pembeli banyak dan terus menerus. Nanti struktur pasar baru dibentuk sehingga petani dan konsumen tersenyum," tandasnya.
Dia mengatakan, beberapa pihak masih sanksi bahwa dirinya mampu menekan harga beras hingga kini berada di kisaran Rp7.500 per kilogram (kg). "Kita buktikan kita berhasil (tekan harga beras). Petani, pengusaha, dan konsumen," katanya di Area Pasar Organik Car Free Day, Jakarta, Minggu (8/5/2016).
Amran menjelaskan, beberapa langkah yang dilakukannya untuk menurunkan harga beras di antaranya dengan melakukan perbaikan irigasi sehingga produksi dan benih unggul naik. Selain itu, operasi pasar pun terus digenjot serta alat dan mesin pertanian (alsintan) juga diberikan guna menurunkan ongkos produksi petani.
"Sekarang biaya produksi turun 30% sampai 40% dari seluruh kelompok tani yang kita bina. Sehingga biaya di tingkat konsumen kita bisa tekan," imbuh dia.
Sementara terkait peluncuran Pasar Pangan Murah Berkualitas, sambung Amran, Kementan menargetkan dapat membangun 1.000 pasar serupa di tahun ini. Menurutnya, pembangunan pasar pangan murah ini program berkelanjutan yang memiliki prinsip untung sedikit namun pembeli banyak.
"Prinsip penjualannya sedikit kali banyak, untungnya sedikit tapi pembeli banyak dan terus menerus. Nanti struktur pasar baru dibentuk sehingga petani dan konsumen tersenyum," tandasnya.
(dol)