Proyek PLTG Bandara Soetta Telan Investasi Rp1 Triliun

Rabu, 11 Mei 2016 - 13:09 WIB
Proyek PLTG Bandara Soetta Telan Investasi Rp1 Triliun
Proyek PLTG Bandara Soetta Telan Investasi Rp1 Triliun
A A A
JAKARTA - Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (AP II) Budi Karya Sumadi mengatakan, secara penghitungan kalkulasi kasar dalam perjanjian kerja sama pengembangan bisnis pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) diperkirakan akan menelan investasi sebesar Rp1 triliun.

"Pokoknya kalau kalkulasi kasar investasinya itu sekitar Rp1 triliun," kata dia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (11/5/2016).

(Baca: Tiga BUMN Sinergi Bangun PLTG Bandara Soekarno-Hatta)

Menurutnya, saat ini kebutuhan listrik untuk bandara tersebut tercatat 60 MW. "Nanti ketika terminal 3 ultimate selesai, kebutuhan listrik kita menjadi 100 MW. Pada saat cargo village selesai menjadi 150 MW," ujarnya.

Saat ini, pasokan listrik di Bandara Soetta baru terpenuhi dari PLN. Sehingga, ketika proyek kerjasama antara PT Angkasa Pura II (AP II), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ini berjalan bentuknya akan menjadi PLTG.

"Itu banti Akan dibangun di Soetta. Kita sudah menyiapkan sejumlah tanah. Kapasitasnya 50 MW untuk awal tapi bisa extend 100 MW. Jaraknya tidak jauh dari bandara. PLTG akan dibangun di sana. Kita mendapat suplai gas dari PGN, yang sekarang posisinya ada di Batu Ceper, jadi kurang lebih 7 km," kata dia.

Untuk menghidupkan listrik di seluruh terminal di Bandara Soetta, sampai saat ini pihaknya masih bekerja sama dengan PLN untuk kebutuhan listrik sebesar 100 MW. "Kita sampai sekarang tetap kerja sama dengan PLN, sebagian kita sebagian lagi PLN jadi saling back-up," pungkas Budi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5976 seconds (0.1#10.140)