AP II Akan Kembangkan Pembangkit Listrik di Bandara Kualanamu
A
A
A
JAKARTA - Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (AP II) Budi Karya Sumadi mengatakan, setelah proyek pembangunan pembangkit listrik di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) selesai, pihaknya akan fokus pada pembangunan pembangkit listrik di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
Menurut dia, kapasitasnya tidak akan sebesar di Bandara Soetta. Lantaran kebutuhan listriknya jauh lebih kecil dibanding Soetta. "Kita ada lagi, sampai saat ini kita masih memikirkan yang di Kualanamu. Tapi size-nya lebih kecil. Di situ 15 Megawatt (MW)," kataBudi di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (11/5/2016).
(Baca:Tiga BUMN Sinergi Bangun PLTG Bandara Soekarno-Hatta)
Sampai saat ini, demi terealisasinya proyek tersebut AP II sudah berbicara dengan Pertagas dan PT Adhi Karya Tbk untuk infrastruktur. "Kita telah studi dengan mereka karena kebutuhannya cuma 15 MW. Padahal standar ekonomis yang baik itu 50 MW," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, AP II, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) hari ini menandatangani Perjanjian Kerjasama pembangunan pembangkit listrik Bandara Soetta. Sinergi tiga BUMN ini merupakan solusi tepat mewujudkan pembangkit listrik yang sangat dibutuhkan Bandara Soetta.
(Baca: Proyek PLTG Bandara Soetta Telan Investasi Rp1 Triliun)
"Kami menyambut baik kerja sama dan sinergi ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bandara Soetta yang terus meningkat. Operasionalisasi pembangkit listrik tenaga gas bumi ini merupakan bagian dari program AP II untuk memperkuat posisi bandara Soetta sebagai pintu gerbang utama Indonesia," jelas Budi.
Menurut dia, kapasitasnya tidak akan sebesar di Bandara Soetta. Lantaran kebutuhan listriknya jauh lebih kecil dibanding Soetta. "Kita ada lagi, sampai saat ini kita masih memikirkan yang di Kualanamu. Tapi size-nya lebih kecil. Di situ 15 Megawatt (MW)," kataBudi di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (11/5/2016).
(Baca:Tiga BUMN Sinergi Bangun PLTG Bandara Soekarno-Hatta)
Sampai saat ini, demi terealisasinya proyek tersebut AP II sudah berbicara dengan Pertagas dan PT Adhi Karya Tbk untuk infrastruktur. "Kita telah studi dengan mereka karena kebutuhannya cuma 15 MW. Padahal standar ekonomis yang baik itu 50 MW," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, AP II, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) hari ini menandatangani Perjanjian Kerjasama pembangunan pembangkit listrik Bandara Soetta. Sinergi tiga BUMN ini merupakan solusi tepat mewujudkan pembangkit listrik yang sangat dibutuhkan Bandara Soetta.
(Baca: Proyek PLTG Bandara Soetta Telan Investasi Rp1 Triliun)
"Kami menyambut baik kerja sama dan sinergi ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bandara Soetta yang terus meningkat. Operasionalisasi pembangkit listrik tenaga gas bumi ini merupakan bagian dari program AP II untuk memperkuat posisi bandara Soetta sebagai pintu gerbang utama Indonesia," jelas Budi.
(izz)