Menteri ESDM Kampanye Hemat Konsumsi Energi 10%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menggalakkan kampanye gerakan penghematan konsumsi energi hingga 10% pada sepanjang jalan M. H. Thamrin sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) di ajang Car Free Day hari ini. Upaya pemerintah untuk mensosialisasikan hemat energi dengan tajuk “Gerakan Potong 10%” diharapkan bisa membuat warga memulai penghematan dari hal yang paling mudah yakni kehidupan sehari-hari.
“Gerakan ini sebagai sebuah aksi nasional. Target utama gerakan ini adalah penghematan konsumsi energi hingga 10%. Untuk itu kampanye gerakan ini akan terus digaungkan,” tutur Menteri ESDM dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/5/2016).
(Baca Juga: Menteri ESDM Berharap DKE Disepakati APBN-P 2016)
Dia juga menerangkan beberapa kehiatan yang dilakukan di antaranya pemberian label efisiensi energi, membentuk manajer dan auditor energi, penggunaan lampu hemat energi, mengoptimalkan peran perusahaan jasa energi, menggerakan Penggerak Energi Tanah Air (PETA) ke seluruh wilayah tanah air.
"Serta mendorong efisiensi energi ke dalam kurikulum pendidikan dasar. Kampanye hemat energi ini mencakup 11 provinsi dan 20 kota yang merupakan konsumen listrik terbesar," sambung dia.
Kampanye publik ini dilakukan serentak di 20 kota besar yakni Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Cilegon, Bandung, DIY, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Denpasar, Makassar dan Balikpapan.
Kebutuhan untuk melakukan konservasi energi sejalan dengan paradigma pengelolaan energi global saat ini yang menempatkan penghematan energi sebagai sumber energi pertama dan diikuti oleh energi sumber terbarukan, minyak bumi, gas bumi dan batubara.
"Konservasi energi lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan memproduksi energi, dengan menghemat 1 kWh lebih mudah dibandingkan memproduksi 1kWh. Potong 10% setara penghematan pembangunan 3.5 GW PLTU," tandasnya.
Berdasarkan data statistik PLN 2014 total energi yang terjual adalah sekitar 200 TWh, 93% (187.175 Gwh) dari energi tersebut berasal dari sektor rumah tangga, industri dan bisnis.
“Gerakan ini sebagai sebuah aksi nasional. Target utama gerakan ini adalah penghematan konsumsi energi hingga 10%. Untuk itu kampanye gerakan ini akan terus digaungkan,” tutur Menteri ESDM dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/5/2016).
(Baca Juga: Menteri ESDM Berharap DKE Disepakati APBN-P 2016)
Dia juga menerangkan beberapa kehiatan yang dilakukan di antaranya pemberian label efisiensi energi, membentuk manajer dan auditor energi, penggunaan lampu hemat energi, mengoptimalkan peran perusahaan jasa energi, menggerakan Penggerak Energi Tanah Air (PETA) ke seluruh wilayah tanah air.
"Serta mendorong efisiensi energi ke dalam kurikulum pendidikan dasar. Kampanye hemat energi ini mencakup 11 provinsi dan 20 kota yang merupakan konsumen listrik terbesar," sambung dia.
Kampanye publik ini dilakukan serentak di 20 kota besar yakni Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Cilegon, Bandung, DIY, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Denpasar, Makassar dan Balikpapan.
Kebutuhan untuk melakukan konservasi energi sejalan dengan paradigma pengelolaan energi global saat ini yang menempatkan penghematan energi sebagai sumber energi pertama dan diikuti oleh energi sumber terbarukan, minyak bumi, gas bumi dan batubara.
"Konservasi energi lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan memproduksi energi, dengan menghemat 1 kWh lebih mudah dibandingkan memproduksi 1kWh. Potong 10% setara penghematan pembangunan 3.5 GW PLTU," tandasnya.
Berdasarkan data statistik PLN 2014 total energi yang terjual adalah sekitar 200 TWh, 93% (187.175 Gwh) dari energi tersebut berasal dari sektor rumah tangga, industri dan bisnis.
(akr)