Maluku Lebih Suka Euro Dibandingkan Dolar AS
A
A
A
JAKARTA - Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengatakan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terjadi di Maluku. Penyebabnya, masyarakat Maluku lebih senang menggunakan mata uang euro ketimbang USD.
Apresiasi sepanjang April ini tercatat 1,84 poin. Sasmito juga mengakui bahwa di Maluku, USD kurang diminati sebagai mata uang mancanegara. Maka itu, rupiah terapresiasi terhadap USD di sana.
“Sepanjang April lalu, apresiasi rupiah terhadap USD terjadi 1,84 poin, karena di Maluku dolar agak kurang diminati. Mereka lebih senang euro. Karena Maluku sudah punya hubungan historis dengan Belanda,” kata Sasmito di Jakarta, Senin (16/5/2016).
Sejarah masa lalu membuat Maluku seolah memiliki kekerabatan dan hubungan yang kuat dengan negara-negara Eropa, khususnya Belanda dan Portugal.
“Jadi kalau pergi atau piknik lebih banyak ke Eropa. Sehingga demand terhadap euro di Eropa lebih tinggi jika dibandingkan dolar,” pungkasnya.
Apresiasi sepanjang April ini tercatat 1,84 poin. Sasmito juga mengakui bahwa di Maluku, USD kurang diminati sebagai mata uang mancanegara. Maka itu, rupiah terapresiasi terhadap USD di sana.
“Sepanjang April lalu, apresiasi rupiah terhadap USD terjadi 1,84 poin, karena di Maluku dolar agak kurang diminati. Mereka lebih senang euro. Karena Maluku sudah punya hubungan historis dengan Belanda,” kata Sasmito di Jakarta, Senin (16/5/2016).
Sejarah masa lalu membuat Maluku seolah memiliki kekerabatan dan hubungan yang kuat dengan negara-negara Eropa, khususnya Belanda dan Portugal.
“Jadi kalau pergi atau piknik lebih banyak ke Eropa. Sehingga demand terhadap euro di Eropa lebih tinggi jika dibandingkan dolar,” pungkasnya.
(ven)