BKPM Jadikan Hong Kong Fokus Pemasaran Investasi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani hari ini melakukan kegiatan pemasaran investasi di Hong Kong. Event bisnis pertama yang akan dihadiri Franky adalah Inaugural Belt and Road Summit yang diselenggarakan Hong Kong Special Administrative Region Government dan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC).
Di hadapan 2.000 orang investor dari 66 negara yang hadir, Kepala BKPM Franky Sibarani dijadwalkan memberikan paparan tentang reformasi iklim investasi yang telah dan sedang dilakukan pemerintah.
Franky menjelaskan acara Inaugural Belt and Road Summit ini cukup strategis. Selain pesertanya yang cukup besar, momen ini dapat menjadi sarana bagi BKPM untuk menjangkau investor dari negara-negara yang terhubung dalam inisiatif Belt and Road ini.
“Dalam inisiatif Belt and Road ini, tercatat 66 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Barat, hingga wilayah Eropa Tengah dan Timur. Acara ini dapat menjadi pintu masuk menarik investasi dari negara-negara di wilayah tersebut,” ujar Franky melalui keterangan resmi, Rabu (18/5/2016).
Reformasi iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah, kata Franky bermula pada tujuan mendasar untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di Indonesia.
(Baca: BKPM Tindaklanjuti Kesepakatan Bisnis Korea Selatan)
Beberapa program yang telah dilakukan BKPM bekerja sama dengan instansi terkait, di antaranya perizinan online, pendirian PTSP pusat, penyediaan end-to-end services kepada investor, layanan izin investasi 3 jam, kemudahan investasi langsung konstruksi didukung percepatan jalur hijau dan perbaikan kemudahan berusaha di Indonesia, termasuk performa investasi Hong Kong di Indonesia.
Selain menghadiri event Inaugural Belt and Road Summit, Franky juga akan melakukan dua pertemuan bisnis dengan investor, masing-masing bekerja sama dengan UOB Bank dan Bank BNI.
“Salah satu strategi yang dilakukan BKPM untuk menyasar investor strategis adalah kerja sama dengan perbankan, karena mereka memiliki klien dan nasabah. Pemasaran yang dijalankan efektif karena langsung bertemu dengan investor yang potensial,” tambah Franky.
BKPM sendiri menempatkan Hong Kong sebagai salah satu wilayah fokus pemasaran investasi. Menurut Franky, HongKong merupakan hub bagi perusahaan untuk masuk di pasar Asia Timur, khususnya China.
"Upaya meyakinkan investor di Hong Kong tentang perbaikan iklim investasi di Indonesia cukup penting dilakukan. Kami berkoordinasi dengan KJRI Hong Kong untuk melakukan pemasaran investasi di Hong Kong,” jelasnya.
Guna mendukung pemasaran investasi di Hong Kong, BKPM akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan otoritas investasi Hong Kong, Invest Hong Kong terkait kerjasama promosi investasi.
Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM yang juga Direktur In Charge Pemasaran Investasi wilayah Hong Kong, Husen Maulana menjelaskan kerja sama ini terfokus kepada fasilitasi kegiatan pemasaran investasi baik di Indonesia maupun di Hong Kong.
"Dengan kerja sama ini diharapkan adanya dukungan dari otoritas investasi Hong Kong terhadap kegiatan pemasaran yang kita jalankan,” jelas Husen.
Hong Kong merupakan salah satu mitra investasi utama Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk dari Hong Kong sebesar USD 3 miliar. Sedangkan triwulan I 2016 realisasi investasi dari Hong Kong sebesar USD456 juta, naik drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu USD75 juta.
Di hadapan 2.000 orang investor dari 66 negara yang hadir, Kepala BKPM Franky Sibarani dijadwalkan memberikan paparan tentang reformasi iklim investasi yang telah dan sedang dilakukan pemerintah.
Franky menjelaskan acara Inaugural Belt and Road Summit ini cukup strategis. Selain pesertanya yang cukup besar, momen ini dapat menjadi sarana bagi BKPM untuk menjangkau investor dari negara-negara yang terhubung dalam inisiatif Belt and Road ini.
“Dalam inisiatif Belt and Road ini, tercatat 66 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Barat, hingga wilayah Eropa Tengah dan Timur. Acara ini dapat menjadi pintu masuk menarik investasi dari negara-negara di wilayah tersebut,” ujar Franky melalui keterangan resmi, Rabu (18/5/2016).
Reformasi iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah, kata Franky bermula pada tujuan mendasar untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di Indonesia.
(Baca: BKPM Tindaklanjuti Kesepakatan Bisnis Korea Selatan)
Beberapa program yang telah dilakukan BKPM bekerja sama dengan instansi terkait, di antaranya perizinan online, pendirian PTSP pusat, penyediaan end-to-end services kepada investor, layanan izin investasi 3 jam, kemudahan investasi langsung konstruksi didukung percepatan jalur hijau dan perbaikan kemudahan berusaha di Indonesia, termasuk performa investasi Hong Kong di Indonesia.
Selain menghadiri event Inaugural Belt and Road Summit, Franky juga akan melakukan dua pertemuan bisnis dengan investor, masing-masing bekerja sama dengan UOB Bank dan Bank BNI.
“Salah satu strategi yang dilakukan BKPM untuk menyasar investor strategis adalah kerja sama dengan perbankan, karena mereka memiliki klien dan nasabah. Pemasaran yang dijalankan efektif karena langsung bertemu dengan investor yang potensial,” tambah Franky.
BKPM sendiri menempatkan Hong Kong sebagai salah satu wilayah fokus pemasaran investasi. Menurut Franky, HongKong merupakan hub bagi perusahaan untuk masuk di pasar Asia Timur, khususnya China.
"Upaya meyakinkan investor di Hong Kong tentang perbaikan iklim investasi di Indonesia cukup penting dilakukan. Kami berkoordinasi dengan KJRI Hong Kong untuk melakukan pemasaran investasi di Hong Kong,” jelasnya.
Guna mendukung pemasaran investasi di Hong Kong, BKPM akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan otoritas investasi Hong Kong, Invest Hong Kong terkait kerjasama promosi investasi.
Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM yang juga Direktur In Charge Pemasaran Investasi wilayah Hong Kong, Husen Maulana menjelaskan kerja sama ini terfokus kepada fasilitasi kegiatan pemasaran investasi baik di Indonesia maupun di Hong Kong.
"Dengan kerja sama ini diharapkan adanya dukungan dari otoritas investasi Hong Kong terhadap kegiatan pemasaran yang kita jalankan,” jelas Husen.
Hong Kong merupakan salah satu mitra investasi utama Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk dari Hong Kong sebesar USD 3 miliar. Sedangkan triwulan I 2016 realisasi investasi dari Hong Kong sebesar USD456 juta, naik drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu USD75 juta.
(ven)