Bank Sentral AS Beri Sinyal Naikkan Fed Rate Juni 2016
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) merasa ekonomi AS telah siap untuk kenaikan suku bunga acuan (Fed rate) sekali lagi pada Juni, mendatang. Seperti dilansir Reuters, Kamis (19/5/2016) keputusan ini diambil setelah Bank Sentral menggelar pertemuan untuk merumuskan kebijakan pada April lalu.
Dikabarkan mayoritas peserta dalam pertemuan Komite pengatur kebajikan pada 26-27 April lalu mengatakan mereka masih akan memantau tanda-tanda terkait pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua tahun ini ditambah daya ketenagakerjaan dan inflasi. "Maka kemungkinan sesuai dengan komite untuk meningkatkan suku bunga pada bulan Juni," ucap petinggi The Fed.
Usulan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga akan terjadi di Juni, menunjukkan Fed lebih dekat dengan pengetatan kebijakan moneter lagi seperti yang diharapkan Wall Street. Sebelumnya The Fed pada Desember 2015 tahun lalu untuk pertama kalinya hampir dalam satu dekade menaikkan Fed rate sebesar seperempat poin menjadi 0,25%-0,5%.
Para investor sendiri melihat peluang kenaikan suku bunga pada bulan depan sebesar 34%. "Mereka (The Fed) sudah siap untuk menarik pelatuk kenaikan tarif pada bulan Juni," kata Kepala Investasi Bank swasta BMO Jack Ablin di Chicago.
Data terakhir terkait inflasi dan pertumbuhan ekonomi diyakini telah membuat para penyusun kebijakan lebih yakin untuk menaikkan kembali Fed rate. Meski begitu beberapa pembuat kebijakan pada pertemuan bulan kemarin mencemaskan penurunan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama, saat produk domestik bruto makin rendah.
Tetapi para analis yang lain berpendapat pertumbuhan data ketenagakerjaan yang kuat menjadi sinyal ekonomi tidak pernah keluar dari jalur. "Kebanyakan menunjukan peningkatan di pasar modal sebagai indikator kegiatan ekonomi mungkin tidak memburuk,"
Data sejak akhir April memperlihatkan pengeluaran konsumen, manufaktur membuat percepatan ekonomi setelah melambat di kuartal pertama. Beberapa pejabat Fed dalam beberapa pekan terakhir telah menekankan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi di Juni.
Sementara beberapa pembuat kebijakan lainnya pada Rapat April lalu mengatakan khawatir pasar keuangan bisa kembali bergolak di tengah wacana Inggris Raya keluar dari Uni Eropa ditambah kebijakan nilai tukar China.
Disisi lain notulensi FOMC meeting diperkirakan sikap bank sentral AS terkaid Fed Rate masih dovish. Namun sejumlah ekonom ada yang memprediksi terbuka peluang Fed Rate naik pada pertemuan Juni 2016, yaitu digelar pada 14-15 Juni 2016.
Dikabarkan mayoritas peserta dalam pertemuan Komite pengatur kebajikan pada 26-27 April lalu mengatakan mereka masih akan memantau tanda-tanda terkait pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua tahun ini ditambah daya ketenagakerjaan dan inflasi. "Maka kemungkinan sesuai dengan komite untuk meningkatkan suku bunga pada bulan Juni," ucap petinggi The Fed.
Usulan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga akan terjadi di Juni, menunjukkan Fed lebih dekat dengan pengetatan kebijakan moneter lagi seperti yang diharapkan Wall Street. Sebelumnya The Fed pada Desember 2015 tahun lalu untuk pertama kalinya hampir dalam satu dekade menaikkan Fed rate sebesar seperempat poin menjadi 0,25%-0,5%.
Para investor sendiri melihat peluang kenaikan suku bunga pada bulan depan sebesar 34%. "Mereka (The Fed) sudah siap untuk menarik pelatuk kenaikan tarif pada bulan Juni," kata Kepala Investasi Bank swasta BMO Jack Ablin di Chicago.
Data terakhir terkait inflasi dan pertumbuhan ekonomi diyakini telah membuat para penyusun kebijakan lebih yakin untuk menaikkan kembali Fed rate. Meski begitu beberapa pembuat kebijakan pada pertemuan bulan kemarin mencemaskan penurunan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama, saat produk domestik bruto makin rendah.
Tetapi para analis yang lain berpendapat pertumbuhan data ketenagakerjaan yang kuat menjadi sinyal ekonomi tidak pernah keluar dari jalur. "Kebanyakan menunjukan peningkatan di pasar modal sebagai indikator kegiatan ekonomi mungkin tidak memburuk,"
Data sejak akhir April memperlihatkan pengeluaran konsumen, manufaktur membuat percepatan ekonomi setelah melambat di kuartal pertama. Beberapa pejabat Fed dalam beberapa pekan terakhir telah menekankan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi di Juni.
Sementara beberapa pembuat kebijakan lainnya pada Rapat April lalu mengatakan khawatir pasar keuangan bisa kembali bergolak di tengah wacana Inggris Raya keluar dari Uni Eropa ditambah kebijakan nilai tukar China.
Disisi lain notulensi FOMC meeting diperkirakan sikap bank sentral AS terkaid Fed Rate masih dovish. Namun sejumlah ekonom ada yang memprediksi terbuka peluang Fed Rate naik pada pertemuan Juni 2016, yaitu digelar pada 14-15 Juni 2016.
(akr)