Empat Langkah Radikal The Fed Selamatkan Ekonomi AS
loading...
A
A
A
NEW YORK - Bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve mempersiapkan pertemuan virtual pekan ini, untuk melihat apakah langkah luar biasa yang mereka ambil untuk menghadapi krisis ekonomi paling parah di dunia sejak krisis keuangan telah bekerja. Sejak Maret 2020, Federal Reserve atau The Fed telah berjanji mengucurkan lebih dari USD4 triliun ke dalam sistem keuangan, melakukan pemotongan suku bunga, melonggarkan aturan perbankan dan secara dramatis memperluas pinjaman.
The Fed telah mengucurkan stimulus lebih dari USD2,2 triliun sejauh ini, dimana telah direplikasi beberapa hal oleh banyak bank sentral lainnya termasuk Bank of England. Dalam paket stimulus itu, The Fed mengatakan akan bekerja sama dengan bank untuk menawarkan pinjaman empat tahun kepada perusahaan yang memiliki 10.000 karyawan dan secara langsung membeli obligasi negara dan kota.
Respons tersebut melengkapi paket yang dikeluarkan pemerintah sebagai upaya untuk menjaga uang tetap mengalir meskipun aktivitas bisnis selama pandemi terhenti. "Apa yang mereka lakukan pada dasarnya sama ketika saat krisis keuangan global dan sekarang hal itu menjadi steroid," kata Frederic Mishkin, seorang profesor perbankan dan lembaga keuangan di Columbia Business School seperti dilansir BBC.
1. The Fed Gelontorkan Dolar ke Negara Asing dan Lembaga Keuangan
Sistem keuangan berada di bawah tekanan musim semi ini, saat investor menarik keluar dana mereka hingga membuat gejolak pasar saham. Perusahaan menekan kredit dalam mengantisipasi kerugian dan negara lain tampaknya menahan dolar untuk stabilitas.
Menanggapi dana yang keluar, Fed menggunakan kekuatan darurat untuk memberikan dana ke lembaga keuangan utama. Hal ini juga membuat lebih mudah bagi bank sentral asing untuk bertukar mata uang mereka sendiri terhadap dolar melalui apa yang disebut "swap line".
The Fed mampu merespon dengan cepat, karena telah mengembangkan program selama krisis keuangan 2007-2009, kata Alan Blinder, profesor ekonomi dan urusan kemasyarakatan di Universitas Princeton. Tetapi pada saat itu, The Fed berusaha untuk melindungi perekonomian yang lebih luas dari perilaku Bank berisiko, sedangkan sekarang Fed bekerja untuk melindungi sistem keuangan dari krisis ekonomi yang lebih besar.
"Itu bukan karena mereka peduli dengan bankir. Tetapi karena jika sistem keuangan mulai implode, yang sudah mulai dilakukan akan percuma saat mulai berdampak ke ekonomi riil hingga membuat hal yang jauh lebih buruk," ujar Prof Blinder.
2. The Fed Menawarkan Beli Hutang dari Perusahaan Besar
Tapi Fed telah melakukan melampaui untuk hanya menopang sistem keuangan. Ketakutan terjadinya gelombang kebangkrutan sebagai akibat dari lockdown membuat anggaran perusahaan tertekan dan khawatirnya bank menolak memberikan pinjaman. Maka The Fed pada bulan Maret, akan bekerja langsung bersama perusahaan untuk meminjam dan menawarkan obligasi.
The Fed telah mengucurkan stimulus lebih dari USD2,2 triliun sejauh ini, dimana telah direplikasi beberapa hal oleh banyak bank sentral lainnya termasuk Bank of England. Dalam paket stimulus itu, The Fed mengatakan akan bekerja sama dengan bank untuk menawarkan pinjaman empat tahun kepada perusahaan yang memiliki 10.000 karyawan dan secara langsung membeli obligasi negara dan kota.
Respons tersebut melengkapi paket yang dikeluarkan pemerintah sebagai upaya untuk menjaga uang tetap mengalir meskipun aktivitas bisnis selama pandemi terhenti. "Apa yang mereka lakukan pada dasarnya sama ketika saat krisis keuangan global dan sekarang hal itu menjadi steroid," kata Frederic Mishkin, seorang profesor perbankan dan lembaga keuangan di Columbia Business School seperti dilansir BBC.
1. The Fed Gelontorkan Dolar ke Negara Asing dan Lembaga Keuangan
Sistem keuangan berada di bawah tekanan musim semi ini, saat investor menarik keluar dana mereka hingga membuat gejolak pasar saham. Perusahaan menekan kredit dalam mengantisipasi kerugian dan negara lain tampaknya menahan dolar untuk stabilitas.
Menanggapi dana yang keluar, Fed menggunakan kekuatan darurat untuk memberikan dana ke lembaga keuangan utama. Hal ini juga membuat lebih mudah bagi bank sentral asing untuk bertukar mata uang mereka sendiri terhadap dolar melalui apa yang disebut "swap line".
The Fed mampu merespon dengan cepat, karena telah mengembangkan program selama krisis keuangan 2007-2009, kata Alan Blinder, profesor ekonomi dan urusan kemasyarakatan di Universitas Princeton. Tetapi pada saat itu, The Fed berusaha untuk melindungi perekonomian yang lebih luas dari perilaku Bank berisiko, sedangkan sekarang Fed bekerja untuk melindungi sistem keuangan dari krisis ekonomi yang lebih besar.
"Itu bukan karena mereka peduli dengan bankir. Tetapi karena jika sistem keuangan mulai implode, yang sudah mulai dilakukan akan percuma saat mulai berdampak ke ekonomi riil hingga membuat hal yang jauh lebih buruk," ujar Prof Blinder.
2. The Fed Menawarkan Beli Hutang dari Perusahaan Besar
Tapi Fed telah melakukan melampaui untuk hanya menopang sistem keuangan. Ketakutan terjadinya gelombang kebangkrutan sebagai akibat dari lockdown membuat anggaran perusahaan tertekan dan khawatirnya bank menolak memberikan pinjaman. Maka The Fed pada bulan Maret, akan bekerja langsung bersama perusahaan untuk meminjam dan menawarkan obligasi.