Pertamina Tambah Pasokan Gas Melon 290 Ribu Tabung di Depok
A
A
A
DEPOK - Mengantisipasi melonjaknya kebutuhan konsumen dalam pemakaian gas elpiji 3 kilogram saat Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina menambah stok kebutuhan di setiap agen. Rata-rata penambahan dilakukan saat mulai puasa hingga setelah Idul Fitri dengan perkalian 4-5 hari.
Senior Sales Executive LPG IV Pertamina, Herdi Surya Indrawan menjelaskan untuk wilayah Depok, Bogor dan Sukabumi, penambahan mencapai 290 ribu tabung. Penambahan ini dilakukan secara bertahap, mulai puasa hingga Idul Fitri.
“Jadi, kalau dirata-rata sehari 58 ribu tabung, kami tambah 4-5 hari sebanyak 290 ribu tabung tambahan. Namun itu bertahap, melihat situasi,” katanya di Depok, Kamis (19/5/2016).
Ia menambahkan jumlah kebutuhan tabung melon di Depok dalam satu bulan 1.450.000 tabung. Artinya ada penambahan kuota saat puasa dan Idul Fitri sebesar 20% dari kebutuhan.
“Itu khusus 3 kilogram ya. Kebutuhan memasak bagi masyarakat saat lebaran dan puasa tentu akan lebih banyak. Kecuali jika mudik,” jelasnya.
Namun ia meminta agar masyarakat menghindari panic buying yang membuat stok mengambang. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stok elpiji.
“Biasanya kalau puasa atau lebaran panic buying, beli semua. Normal-normal saja baiknya. Kami juga terus sediakan 5,5 kilogram bright gas,” katanya.
Ketua Hiswana Migas Depok, Athar Susanto menjelaskan pihaknya juga mengerahkan tim satgas untuk memantau distribusi dan penjualan elpiji 3 kilogram. Ia meminta agar pangkalan dan agen untuk tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) dalam menjual gas elpiji.
“Depok ada 490-an pangkalan. Supaya jangan terlampau tinggi menjualnya kami minta satgas awasi. Kalau di tingkat pengecer sudah susah, makanya pangkalan harus berikan edukasi jangan menjual terlalu tinggi, ini kan barang subsidi,” tegas Athar.
Senior Sales Executive LPG IV Pertamina, Herdi Surya Indrawan menjelaskan untuk wilayah Depok, Bogor dan Sukabumi, penambahan mencapai 290 ribu tabung. Penambahan ini dilakukan secara bertahap, mulai puasa hingga Idul Fitri.
“Jadi, kalau dirata-rata sehari 58 ribu tabung, kami tambah 4-5 hari sebanyak 290 ribu tabung tambahan. Namun itu bertahap, melihat situasi,” katanya di Depok, Kamis (19/5/2016).
Ia menambahkan jumlah kebutuhan tabung melon di Depok dalam satu bulan 1.450.000 tabung. Artinya ada penambahan kuota saat puasa dan Idul Fitri sebesar 20% dari kebutuhan.
“Itu khusus 3 kilogram ya. Kebutuhan memasak bagi masyarakat saat lebaran dan puasa tentu akan lebih banyak. Kecuali jika mudik,” jelasnya.
Namun ia meminta agar masyarakat menghindari panic buying yang membuat stok mengambang. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stok elpiji.
“Biasanya kalau puasa atau lebaran panic buying, beli semua. Normal-normal saja baiknya. Kami juga terus sediakan 5,5 kilogram bright gas,” katanya.
Ketua Hiswana Migas Depok, Athar Susanto menjelaskan pihaknya juga mengerahkan tim satgas untuk memantau distribusi dan penjualan elpiji 3 kilogram. Ia meminta agar pangkalan dan agen untuk tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) dalam menjual gas elpiji.
“Depok ada 490-an pangkalan. Supaya jangan terlampau tinggi menjualnya kami minta satgas awasi. Kalau di tingkat pengecer sudah susah, makanya pangkalan harus berikan edukasi jangan menjual terlalu tinggi, ini kan barang subsidi,” tegas Athar.
(ven)