Tingkatkan Investasi China, BKPM Siapkan Promotion Roadshow
Tingkatkan Investasi China, BKPM Siapkan Promotion Roadshow
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani hari ini (20/5) mengakhiri kunjungan kerja di Hong Kong. Dalam kunjungan kerjanya, Kepala BKPM bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan Republik Rakyat China, Gao Yan.
Franky menceritakan kepada Gao Yan perihal upaya pemerintah Indonesia memfasilitasi para investor, khususnya dari China, sehingga dapat merealisasikan investasinya. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bisnis antara Indoensia dengan China. Untuk itu, BKPM akan mengadakan kegiatan promosi investasi Indonesia di Negeri Tirai Bambu.
“Wamendag Gao mendukung kegiatan BKPM promotion roadshow di tiga kota dan provinsi. Roadshow pertama pada bulan Juli dan kedua di bulan Oktober 2016,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/5/2016).
Kegiatan BKPM promotion roadshow ini dilakukan agar menarik lebih banyak lagi investor China dan intensif melakukan kerja sama secara G to G (government to government).
Tidak hanya itu, bekas Ketua Apindo itu menjelaskan dalam rangka merealisasi investasi China di Indonesia, juga akan memfasilitasi masalah kepastian hukum. “Sebagai contoh, ada perusahaan China yang mendapat masalah hukum, Marketing Officer BKPM wilayah China turut mendampingi,” paparnya.
Pendampingan juga dilakukan kepada pemerintah daerah, dimana salah satu grup bisnis Negeri Tirai Bambu yang ingin menanamkan modalnya ke Papua untuk membangun industri bahan baku makanan dari sagu.
(Baca: Dua Perusahaan Jepang Siap Investasi Rp4 Triliun)
Lanjut Franky, kerja sama BKPM dengan Kemendag China merupakan implementasi dari hasil pertemuan high level ministerial meeting Indonesia-RRC yang dilakukan pada 9 Mei 2016 lalu.
Data BKPM menujukkan realisasi investasi China terus meningkat. Triwulan I 2016, realisasi China mencapai USD464,6 juta, naik 518,6% dibandingkan triwulan I 2015, sebesar USD75,1 juta. China pun merupakan investor terbesar ke-4 setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong.
Diharapkan China sebagai salah satu sumber investasi asing terbesar di Indonesia semakin meningkat pesat, seperti kondisi dua tahun belakangan.
Franky menceritakan kepada Gao Yan perihal upaya pemerintah Indonesia memfasilitasi para investor, khususnya dari China, sehingga dapat merealisasikan investasinya. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bisnis antara Indoensia dengan China. Untuk itu, BKPM akan mengadakan kegiatan promosi investasi Indonesia di Negeri Tirai Bambu.
“Wamendag Gao mendukung kegiatan BKPM promotion roadshow di tiga kota dan provinsi. Roadshow pertama pada bulan Juli dan kedua di bulan Oktober 2016,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/5/2016).
Kegiatan BKPM promotion roadshow ini dilakukan agar menarik lebih banyak lagi investor China dan intensif melakukan kerja sama secara G to G (government to government).
Tidak hanya itu, bekas Ketua Apindo itu menjelaskan dalam rangka merealisasi investasi China di Indonesia, juga akan memfasilitasi masalah kepastian hukum. “Sebagai contoh, ada perusahaan China yang mendapat masalah hukum, Marketing Officer BKPM wilayah China turut mendampingi,” paparnya.
Pendampingan juga dilakukan kepada pemerintah daerah, dimana salah satu grup bisnis Negeri Tirai Bambu yang ingin menanamkan modalnya ke Papua untuk membangun industri bahan baku makanan dari sagu.
(Baca: Dua Perusahaan Jepang Siap Investasi Rp4 Triliun)
Lanjut Franky, kerja sama BKPM dengan Kemendag China merupakan implementasi dari hasil pertemuan high level ministerial meeting Indonesia-RRC yang dilakukan pada 9 Mei 2016 lalu.
Data BKPM menujukkan realisasi investasi China terus meningkat. Triwulan I 2016, realisasi China mencapai USD464,6 juta, naik 518,6% dibandingkan triwulan I 2015, sebesar USD75,1 juta. China pun merupakan investor terbesar ke-4 setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong.
Diharapkan China sebagai salah satu sumber investasi asing terbesar di Indonesia semakin meningkat pesat, seperti kondisi dua tahun belakangan.
(ven)
Explore More