Pertamina-Rosneft Lakukan Akad, Ini Respon Menteri ESDM
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akhirnya menambatkan pilihannya kepada Rosneft, Rusia, sebagai pasangannya dalam membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur. Akad bisnis ini dijadwalkan digelar pada Kamis malam ini, 26 Mei 2016.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudirman Said menyatakan jatuhnya pilihan Pertamina kepada Rosneft merupakan hak Pertamina. Dirinya mengaku tidak ikut campur dalam keputusan tersebut.
Saat dikonfirmasi petang tadi, Sudirman mengaku belum mengetahui bahwa perseroan memilih Rosneft sebagai mitranya dalam proyek kilang Tuban. Pasalnya, kata dia, Pertamina sendiri belum melaporkan keputusan tersebut kepadanya.
"Rosneft, saya belum tau. Memilih siapapun itu keputusan korporasi daan itu domainnya mereka. Pada waktunya akan dilaporkan (oleh Pertamina)," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
(Baca: Dua Hari Lagi, Pertamina Umumkan Pasangannya di Kilang Tuban)
Dalam memilih calon investor untuk kilang Tuban, Pertamina sendiri melakukan proses seleksi beauty contest sejak akhir tahun lalu. Terdapat lima perusahaan migas multinasional yang masuk proses seleksi: Saudi Aramco, Kuwait Petroleum Inc, Sinopec China, Rosneft Rusia dan Indian Oil.
Kabar Rosneft menjadi mitra dalam proyek kilang di Tuban muncul dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Chief Executive Officer (CEO) Rosneft, Igor Sechin di Sochi, Rusia. Kala itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Menteri BUMN Rini Soemarno turut mendampingi Presiden Jokowi.
Padahal, sebelumnya pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM disebut-sebut lebih condong kepada Saudi Aramco untuk menggarap proyek bernilai ratusan triliun rupiah tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudirman Said menyatakan jatuhnya pilihan Pertamina kepada Rosneft merupakan hak Pertamina. Dirinya mengaku tidak ikut campur dalam keputusan tersebut.
Saat dikonfirmasi petang tadi, Sudirman mengaku belum mengetahui bahwa perseroan memilih Rosneft sebagai mitranya dalam proyek kilang Tuban. Pasalnya, kata dia, Pertamina sendiri belum melaporkan keputusan tersebut kepadanya.
"Rosneft, saya belum tau. Memilih siapapun itu keputusan korporasi daan itu domainnya mereka. Pada waktunya akan dilaporkan (oleh Pertamina)," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
(Baca: Dua Hari Lagi, Pertamina Umumkan Pasangannya di Kilang Tuban)
Dalam memilih calon investor untuk kilang Tuban, Pertamina sendiri melakukan proses seleksi beauty contest sejak akhir tahun lalu. Terdapat lima perusahaan migas multinasional yang masuk proses seleksi: Saudi Aramco, Kuwait Petroleum Inc, Sinopec China, Rosneft Rusia dan Indian Oil.
Kabar Rosneft menjadi mitra dalam proyek kilang di Tuban muncul dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Chief Executive Officer (CEO) Rosneft, Igor Sechin di Sochi, Rusia. Kala itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Menteri BUMN Rini Soemarno turut mendampingi Presiden Jokowi.
Padahal, sebelumnya pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM disebut-sebut lebih condong kepada Saudi Aramco untuk menggarap proyek bernilai ratusan triliun rupiah tersebut.
(ven)