OJK: Hanya Lima dari 100 Orang Indonesia Tahu Pasar Modal
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu lalu mengadakan survei terkait tingkat pemahaman masyarakat akan pasar modal Indonesia. Hasilnya miris sekali. Hanya lima dari 100 orang yang mengetahuinya.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti Soetiono mengungkapkan, survei tersebut dilakukan kepada 8.000 orang yang tersebar di berbagai wilayah. Secara keseluruhan, tingkat pemahaman responden terhadap jasa keuangan masih minim.
"Dari 100 orang hanya lima orang yang tahu pasar modal (saham, reksa dana dan obligasi)," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/5/2016).
Dengan kondisi seperti itu, kata dia, OJK terus berupaya agar masyarakat Indonesia paham dunia pasar modal dan jasa keuangan lain. Sehingga tidak ketinggalan dengan negara tetangga. Karena hasil survei tersebut juga mengungkap Indonesia masih berada di belakang Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.
(Baca: Manisnya Pasar Saham RI Dinikmati Asing)
Untuk meningkatkan melek pasar modal, OJK gencar membuka galeri investasi di berbagai universitas. Bahkan sejak tahun 2000 silam. Tujuannya meningkatkan literasi keuangan di pasar modal. Saat ini, sudah ada 191 galeri investasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Bertujuan menyiapkan pasar modal kepada masyarakat di kampus juga dengan dosen-dosen. Suatu upaya cara yang luar biasa dari Aceh sampai Papua, kami tingkatkan untuk menuju literasi dan industri keuangan," pungkasnya.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti Soetiono mengungkapkan, survei tersebut dilakukan kepada 8.000 orang yang tersebar di berbagai wilayah. Secara keseluruhan, tingkat pemahaman responden terhadap jasa keuangan masih minim.
"Dari 100 orang hanya lima orang yang tahu pasar modal (saham, reksa dana dan obligasi)," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/5/2016).
Dengan kondisi seperti itu, kata dia, OJK terus berupaya agar masyarakat Indonesia paham dunia pasar modal dan jasa keuangan lain. Sehingga tidak ketinggalan dengan negara tetangga. Karena hasil survei tersebut juga mengungkap Indonesia masih berada di belakang Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.
(Baca: Manisnya Pasar Saham RI Dinikmati Asing)
Untuk meningkatkan melek pasar modal, OJK gencar membuka galeri investasi di berbagai universitas. Bahkan sejak tahun 2000 silam. Tujuannya meningkatkan literasi keuangan di pasar modal. Saat ini, sudah ada 191 galeri investasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Bertujuan menyiapkan pasar modal kepada masyarakat di kampus juga dengan dosen-dosen. Suatu upaya cara yang luar biasa dari Aceh sampai Papua, kami tingkatkan untuk menuju literasi dan industri keuangan," pungkasnya.
(ven)