Sambut Ramadhan, Pertamina Pasarkan Dexlite di Yogyakarta

Selasa, 31 Mei 2016 - 02:19 WIB
Sambut Ramadhan, Pertamina Pasarkan Dexlite di Yogyakarta
Sambut Ramadhan, Pertamina Pasarkan Dexlite di Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Sukses memasarkan di Jabodetabek, akhirnya varian bahan bakar terbaru, Dexlite mulai dipasarkan di Yogyakarta. Dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta yang lokasinya hanya berdekatam dengan terminal bus Giwangan menjadi lokasi uji coba varian terbaru berbahan dasar solar ini.

Branch Manager Pertamina MOR IV area Yogyakarta dan Surakarta, Doddy Prasetya mengungkapkan, jelang Ramadhan ini, Pertamina mencoba memasarkan varian terbaru mereka Dexlite di daerah. Untuk tahap awal, pihaknya memasarkan di area Yogyakarta. Setelah itu pihaknya akan memasarkan varian ini di Surakarta dan Kedu. Harapannya, penjualan akan meningkat seiring datangnya arus mudik pada Idul Fitri.

"Kami mematok target khusus untuk varian ini," tuturnya saat peluncuran Dexlite di SPBU Singosaren, Kecamatan Banguntapan Bantul, Senin (30/5/2016).

Dua SPBU yang digunakan untuk uji coba di Yogyakarta memang berada di jalur utama mudik. Dua SPBU masing-masing Singosaren Bantul dan SPBU Giwangan Kota Yogyakarta ini letaknya sangat dekat dengan terminal bus Giwangan. Selain itu, dua SPBU ini juga berada di jalur ring road selatan yang biasanya dilintasi pemudik yang menuju ke Solo ataupun Jawa Timur dan sebaliknya ketika terjadi arus balik.

Pertamina sengaja memilih dua SPBU ini harapannya selain pemudik juga ada armada angkutan umum yang menggunakan jenis bahan bakar ini. Dua SPBU ini memang harus menggeser tangki timbun mereka untuk menampung dan menyimpan varian terbaru ini, Dexlite. Saat ini, lanjutnya, untuk kebutuhan dua SPBU tersebut pihaknya menyediakan stok sekitar 8.000 liter masing-masing SPBU.

Doddy menambahkan, penyediaan Dexlite ini memang terinspirasi dengan adanya varian lebih tinggi dari Premium yaitu Pertalite. Saat ini, serapan Pertalite sudah mencapai 20% dari konsumsi premium. Ia berharap, serapan Dexlite juga mengikuti kisah sukses Pertalite. Meski kendalanya sama dengan Pertalite yaitu penyediaan tanki timun di masing-masing SPBU. Sebab, bukan persoalan mudah bagi SPBU untuk menyediakan tanki timbun lagi.

"Tetapi kami yakin, Dexlite juga akan diterima dengan baik," tandasnya.

Doddy menjelaskanDexlite menawarkan kualitas pembakaran yang lebih baik, mengurangi penyumbatan di injektor dan sekaligus mengurangi polusi. Harga perdana Dexlite terjangkau di jual Rp6.650 per liter dibandingkan Pertamina Dex Rp8.200 per liter dan Solar Rp5.150 per liter. Pertamina yakin konsumen baik pengendara mobil pribadi maupun kendaraan niaga antusias menyambut peluncuran Dexlite.

Optimisme tersebut tidak lepas dari kualitas bahan bakar terbaru ini. Dody menjelaskan Dexlite mempunyai klasifikasi antara Solar dan Pertamina Dex dengan Cetane Number (CN) 51 dan kandungan Sulfur maksimal 1.200 part per milion (ppm). Klasifikasi Dexlite ini lebih tingi dari Solar dengan CN 48 dan kandungan Sulfur maksimal 3.500 ppm, dan lebih rendah dibandingkan Pertamina Dex yang merupakan produk bakar Diesal terbaik dengan CN 53 dan kandungan Sulfur 300 ppm.

Wakil Ketua DPC Hiswana Migas DIY, Dwi Cahyono mengaku yakin perlahan-lahan penjualan Dexlite akan naik dan mengimbangi penjualan Pertalite. Ia yakin pemilik mobil baru akan lebih memilih Dexlite ketimbang solar. Biasanya, pemilik mobil baru masih sayang dengan mobilnya sehingga memilih bahan bakar dengan kualitas bagus dan ramah lingkungan.

"Prosesnya memang akan seperti Pertalite. Tetapi harapan saya, semua SPBU bisa menyediakannya," harapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6846 seconds (0.1#10.140)