Perluas Ekspansi, Semen Indonesia Akan Divestasi Anak Usaha
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyatakan, akan melepas sebagian (divestasi) saham salah satu anak usaha untuk mendapatkan pendanaan yang akan digunakan untuk ekspansi. Namun, pelepasan itu bersifat sementara berlaku 8-10 tahun.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Darmawan Junaidi mengatakan, belum menentukan anak usaha yang akan dilepas sahamnya. Adapun, perusahaan tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas.
"Kita pakai anak usaha, divestasi, kita tetap mayoritas saham anak usaha. Sebagian yang tidak mayoritas kita tawarkan, belum ditentukan mana yang dilepas, kalau kita mayoritas berarti kita minimal 51%," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Sementara, nilai divestasi tersebut belum diputuskan. Namun, sudah ada pihak yang tertarik untuk mengambil sebagian saham anak usaha.
"Nilainya belum kita putuskan, baru strategi, manajemen sekarang masih baru dari 13 Mei. Baru mau ada eksekusi, jajaki pihak luar ada tapi enggak bisa kita disclose karena terkait pihak lain, ada yang dari dalam dan luar negeri," kata Darmawan.
Dia menuturkan, sumber pendanaan masih akan dicari dari pasar modal. Bentuknya berupa obligasi dan akan diterbitkan pada semester I tahun depan.
"Kita akan memanfaatkan pasar modal dengan menerbitkan bond. Terkait dengan sumber pendanaan memang saat ini Semen Indonesia kelebihannya paling likuid di keuangan, kita ada pinjaman bank tapi rendah 0,57 kali terhadal EBITDA, kita rencanakan funding mix ke depan," jelasnya.
Semen Indonesia memanfaatkan momentum suku bunga yang sedang rendah untuk menerbitkan obligasi. Apalagi kebijakan Bank Indonesia (BI) sudah berubah ke BI 7 Day Reverse Repo Rate.
"BI rate dari 12 bulan operasi moneter akan jadi 7 Day Reverse Repo Rate, ini pengaruhi tren suku bunga ke depan. Secara makro perkembangan pasar domestik, bunganya turun, kita akan memanfaatkan itu, ini peluang korporasi terbitkan corporate bond," pungkas Darmawan.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Darmawan Junaidi mengatakan, belum menentukan anak usaha yang akan dilepas sahamnya. Adapun, perusahaan tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas.
"Kita pakai anak usaha, divestasi, kita tetap mayoritas saham anak usaha. Sebagian yang tidak mayoritas kita tawarkan, belum ditentukan mana yang dilepas, kalau kita mayoritas berarti kita minimal 51%," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Sementara, nilai divestasi tersebut belum diputuskan. Namun, sudah ada pihak yang tertarik untuk mengambil sebagian saham anak usaha.
"Nilainya belum kita putuskan, baru strategi, manajemen sekarang masih baru dari 13 Mei. Baru mau ada eksekusi, jajaki pihak luar ada tapi enggak bisa kita disclose karena terkait pihak lain, ada yang dari dalam dan luar negeri," kata Darmawan.
Dia menuturkan, sumber pendanaan masih akan dicari dari pasar modal. Bentuknya berupa obligasi dan akan diterbitkan pada semester I tahun depan.
"Kita akan memanfaatkan pasar modal dengan menerbitkan bond. Terkait dengan sumber pendanaan memang saat ini Semen Indonesia kelebihannya paling likuid di keuangan, kita ada pinjaman bank tapi rendah 0,57 kali terhadal EBITDA, kita rencanakan funding mix ke depan," jelasnya.
Semen Indonesia memanfaatkan momentum suku bunga yang sedang rendah untuk menerbitkan obligasi. Apalagi kebijakan Bank Indonesia (BI) sudah berubah ke BI 7 Day Reverse Repo Rate.
"BI rate dari 12 bulan operasi moneter akan jadi 7 Day Reverse Repo Rate, ini pengaruhi tren suku bunga ke depan. Secara makro perkembangan pasar domestik, bunganya turun, kita akan memanfaatkan itu, ini peluang korporasi terbitkan corporate bond," pungkas Darmawan.
(izz)