Pemerintah Kesulitan Atasi Gejolak Harga Pangan

Minggu, 12 Juni 2016 - 10:19 WIB
Pemerintah Kesulitan Atasi Gejolak Harga Pangan
Pemerintah Kesulitan Atasi Gejolak Harga Pangan
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui pemerintah tidak bisa cepat mengatasi tingginya harga pangan dan bahan kebutuhan pokok lainnya. Pasalnya, kemelut yang terjadi di sektor pangan telah terjadi sejak lama.

Dia mengatakan, tingginya harga pangan di tingkat pedagang saat ini akibat panjangnya rantai pasok dan distribusi. Panjangnya rantai pasok ini diakuinya telah mengakar dan butuh kerja keras untuk memperbaiki strukturnya.

"Ini persoalan (pangan) sudah 70 tahun. Tidak bisa selesai satu sampai dua bulan. Perlu kerja keras. Ubah struktur pasar sehingga petani untung, konsumen juga untung," katanya saat menggelar Operasi Pasar di Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (12/6/2016).

(Baca Juga: Mentan Buktikan Keberadaan Mafia Pangan di RI)

Amran melanjutkan, dalam jangka pendek upaya pemerintah untuk memangkas rantai pasok adalah dengan menggelar operasi pasar murah di beberapa titik di seluruh Indonesia. Diharapkan, masyarakat juga membeli sembako di pasar murah tersebut secara wajar sehingga gelaran operasi pasar tersebut dapat tepat sasaran.

"‎Ini bulan suci Ramadhan dan penuh berkah dan seharusnya menahan diri. Puasa itu mengurangi konsumsi dan hakikinya menahan diri mengurangi nafsu serta menahan nafsu. Segala nafsu kita kurangi," imbuh dia.

Sejatinya, sambung dia konsumsi masyarakat selama Ramadhan sedikit berkurang karena waktu konsumsi lebih sedikit. Namun, yang terjadi saat ini justru bertambah dan tidak terkontrol.

"Ini ada anomali. Anomali dari minyak goreng banyak kok harga naik.. Ayam banyak kok naik, telur banyak, beras naik. Ini butuh waktu tapi kita bekerja keras bersama seluruh kementerian untuk tekan harga," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6833 seconds (0.1#10.140)