HT: Indonesia Harus Ubah Strategi Menjadi Ekonomi Kerakyatan

Senin, 20 Juni 2016 - 07:07 WIB
HT: Indonesia Harus...
HT: Indonesia Harus Ubah Strategi Menjadi Ekonomi Kerakyatan
A A A
LAMONGAN - Setelah 70 tahun merdeka Indonesia masih jauh dari batasan minimum negara maju. Sementara Korea Selatan yang hari kemerdekaannya hanya selisih dua hari dari Indonesia sudah menjadi negara maju.

Seperti diberitakan pendapatan per kapita Korea Selatan saat ini mencapai kisaran USD 30.000 jauh melampaui pendapatan per kapita Indonesia yang berada dikisaran USD 3500.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan selama Indonesia tidak segera mengubah strateginya Indonesia hanya akan terus berputar-putar, sulit untuk menjadi negara maju. “Indonesia memiliki semuanya, tapi kita masih 30% dari batas minimum negara maju,” kata HT saat memberikan wawasan kebangsaan di Pondok Pesantren Sunan Drajat.

Menurutnya perekonomian Indonesia saat ini masih terpusat pada masyarakat atas. Sehingga ekonomi hanya digerakan oleh sebagian masyarakat saja. Padahal 70% masyarakat masih dalam tatanan belum mapan.

“Kita terburu-buru menganut ekonomi pasar bebas di mana masyarakatnya belum siap. Dari sisi kesejahteraan dan pendidikan. Mereka makin tergilas, kita makin lama lagi menjadi negara maju,” tegas HT.

Dia menjelaskan saat ini dirinya berjuang melalui partai politik untuk bisa mengubah indonesia menuju ke ekonomi kerakyatan. Membangun masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi lemah. Sehingga semakin banyak masyarakat meningkat taraf ekonominya. Penggerak perekonomian pun kian banyak, sehingga Indonesia lebih cepat menjadi negara maju.

Dalam rangkaian kegiatan Safari Ramdhan tersebut, HT menuturkan saat ini di Indonesia yang bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi baru sebesar 9%. Sementara Korea Selatan sekitar 85% mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Dengan menjadi negara maju, pendidikan bisa dibenahi. Bagi yang tidak memiliki biaya untuk pendidikan perguruan tinggi bisa dibiayai, karena negara memiliki kemampuan.

Tidak itu saja, masyarakat juga tidak perlu kuatir dengan biaya rumah sakit, karena negara mampu membiayai. Begitu pun olahraga, juga bisa dibenahi karena negara mampu. Sebab untuk menunjang prestasi olahraga yang baik diperlukan pembinaan, kompetisi pertandingan, sarana dan prasarana yang semuannya memerlukan biaya.

“Kita punya tugas bersama menjadikan Indonesia negara maju secepat-cepatnya,” tegas HT. Dia juga berpesan kepada para santri untuk terus semangat, rajin dan selalu mengerjakan dalam kualitas yang terbaik dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka

Dalam kesempatan tersebut HT dikukuhkan menjadi bagian dari keluarga besar Pondok Pesantren Sunan Drajat oleh KH Abdul Ghofur, Pimpinan Pondok Pesantren Sunan Drajat.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6494 seconds (0.1#10.140)