IMF Peringatkan Angka Kemiskinan AS Bakal Bertambah
A
A
A
NEW YORK - International Monetary Fund (IMF) memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang potensi meningkatnya angka kemiskinan dalam laporan tahunan ekonomi. Dana Moneter Internasional menyebutkan satu dari tujuh orang di Negeri Paman Sam -julukan AS- hidup dalam garis kemiskinan dan harus segera ditangani.
(Baca Juga: Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,4%)
Dilansir BBCnews, Kamis (23/6/2016) IMF menganjurkan adanya peningkatan upah minimum serta menawarkan mencabut pembiayaan persalinan untuk mendorong wanita agar bekerja. Laporan Dana Moneter juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,2% atau menurun dibandingkan prediksi sebelumnya pada angka 2,4%.
Pertumbuhan ekonomi global yang melambat serta melemahnya daya beli konsumen, menjadi hal yang disalahkan. Tercatat sepanjang tiga bulan pertama tahun 2016 ini, ekonomi AS melambat sebesar 0,5%, turun tajam jika dibandingkan tiga bulan terakhir pada 2015 lalu pada level 1,4%.
Meski begitu Manajer Direktur IMF Christine Lagarde menjelaskan, bahwa penguatan pasar ketenagakerjaan yang berarti secara keseluruhan ekonomi AS dalam kondisi baik. Sementara angka pengangguran di bulan Mei memperlihatkan peningkatan dibandingkan delapan tahun lalu yakni sebesar 4,7%.
"Ini tidak hanya akan menimbulkan kemiskinan, tapi juga kesenjangan sosial yang signifikan. Berimbas juga kepada ketenagakerjaan serta mengikis kemampuan untuk berinvetasi dalam pendidikan serta meningkatkan kesehatan," jelas Lagarde.
"Penilaian kami adalah ada empat hal yang harus jadi perhatian yakni partisipasi, produktivitas, polarisasi dan kemiskinan. Apabila tidak dibenahi, maka akan berpengaruh kepada dasar pertumbuhan dan menekan standar hidup," tandasnya.
(Baca Juga: Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,4%)
Dilansir BBCnews, Kamis (23/6/2016) IMF menganjurkan adanya peningkatan upah minimum serta menawarkan mencabut pembiayaan persalinan untuk mendorong wanita agar bekerja. Laporan Dana Moneter juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,2% atau menurun dibandingkan prediksi sebelumnya pada angka 2,4%.
Pertumbuhan ekonomi global yang melambat serta melemahnya daya beli konsumen, menjadi hal yang disalahkan. Tercatat sepanjang tiga bulan pertama tahun 2016 ini, ekonomi AS melambat sebesar 0,5%, turun tajam jika dibandingkan tiga bulan terakhir pada 2015 lalu pada level 1,4%.
Meski begitu Manajer Direktur IMF Christine Lagarde menjelaskan, bahwa penguatan pasar ketenagakerjaan yang berarti secara keseluruhan ekonomi AS dalam kondisi baik. Sementara angka pengangguran di bulan Mei memperlihatkan peningkatan dibandingkan delapan tahun lalu yakni sebesar 4,7%.
"Ini tidak hanya akan menimbulkan kemiskinan, tapi juga kesenjangan sosial yang signifikan. Berimbas juga kepada ketenagakerjaan serta mengikis kemampuan untuk berinvetasi dalam pendidikan serta meningkatkan kesehatan," jelas Lagarde.
"Penilaian kami adalah ada empat hal yang harus jadi perhatian yakni partisipasi, produktivitas, polarisasi dan kemiskinan. Apabila tidak dibenahi, maka akan berpengaruh kepada dasar pertumbuhan dan menekan standar hidup," tandasnya.
(akr)