Efek Brexit, Bank UOB Tunda Kredit Properti London

Kamis, 30 Juni 2016 - 13:54 WIB
Efek Brexit, Bank UOB...
Efek Brexit, Bank UOB Tunda Kredit Properti London
A A A
SINGAPURA - Bank terbesar ketiga di Singapaura yakni United Overseas Bank (UOB), kabarnya telah menangguhkan program pinjaman kepada properti-properti di London. Keputusan ini diambil menanggapi timbulnya ketidakpastian yang disebabkan oleh keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa atau Brexit.

Dilansir BBCnews, Kamis (30/6/2016) hasil referendum Brexit seperti diketahui telah menyebabkan gejolak pada pasar saham glonal dan mendorong mata uang Inggris, poundsterling ke posisi terendah dalam 31 tahun terakhir. Di sisi lain sejak referendum, dolar Singapura telah menguat sekitar 10% terhadap pounds.

(Baca Juga: Dampak Brexit, Moody's Turunkan Prospek 12 Bank di Inggris)

Singapura sendiri dikenal sebagai pembeli teratas properti London dari kawasan Asia pada tahun 2015 lalu, menurut data konsultan Knight Frank. UOB menjadi bank pertama di Singapura yang berhati-hati memberikan pinjaman ke Inggris, kendati tidak begitu besar.

"Kami untuk sementara akan menghentikan penerimaan aplikasi pinjaman properti untuk properti-properti London. Ini sebagai akibat dari referendum Inggris Raya masih terus terjadi dan karena adanya ketidakpastian. Kami ingin memastikan pelanggan kami mewaspadai investasi properti London mereka," kata juru bicara UOB kepada BBC.

Sementara kreditor terbesar Singapura, DBS Group Holdings, menyatakan akan terus mendanai pembelian properti di London, meski menyarankan para pelanggannya untuk tetap waspada. "Untuk nasabah yang tertarik membeli properti di London, kami menyarankan mereka untuk menilai situasi dengan hati-hati," ucap Direktur Eksekutif DBS Tok Geok Peng.

"Dengan risiko Valuta Asing, bahkan jika meningkat nilai properti di luar negeri, keuntungan apapun akan terkikis jika mata uang negara terdepresiasi terhadap dolar Singapura," jelas dia.

Pemberi pinjaman besar lainnya asal Singapura yakni OCBC bank, menerangkan tidak membuat perubahan apapun pada kebijakan. Kepala Pinjaman Konsumen Phang Lah Hwa menerangkan OCBC masih terus membiayai properti London dengan pemantauan ketat.
(akr)
Berita Terkait
Diduga Korsleting, Bank...
Diduga Korsleting, Bank UOB Kebon Jeruk Terbakar
UOB Siapkan Relaksasi...
UOB Siapkan Relaksasi Kredit Bagi Nasabah Terdampak Covid-19
Peran dan Potensi Seni...
Peran dan Potensi Seni Rupa dalam Ekonomi Kreatif saat Pandemi
Bank Asal Singapura...
Bank Asal Singapura Ini Bakal Angkat Orang Indonesia Jadi Dirutnya
Kevin Lam Mundur dari...
Kevin Lam Mundur dari Dirut Bank UOB, Ada Apa?
Gantikan Kevin Lam,...
Gantikan Kevin Lam, Hendra Gunawan Jadi Bos Bank UOB
Berita Terkini
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
1 jam yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
8 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
9 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
10 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
11 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
12 jam yang lalu
Infografis
4 Efek Samping Mengonsumsi...
4 Efek Samping Mengonsumsi Garam Terlalu Berlebihan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved