Eco Family Shoes, UMKM Sepatu Ramah Lingkungan

Sabtu, 09 Juli 2016 - 20:28 WIB
Eco Family Shoes, UMKM...
Eco Family Shoes, UMKM Sepatu Ramah Lingkungan
A A A
JAKARTA - Mendengar produk yang mengusung prinsip ramah lingkungan, mungkin belum begitu familiar di Indonesia. Namun, seorang pemuda asal Bandung, Jawa Barat (Jabar), Ahmad Yasin membuktikan bahwa produk ramah lingkungan buatan tangannya mampu merambah pasar domestik.

Ahmad Yasin, seorang pengusaha sepatu asal Bandung yang mengusung tema pembuatan sepatu untuk keluarga dengan berbahan dasar ramah lingkungan dan diberi nama Konstinopel-Eco Family Shoes.

Usaha berbasis UMKM ini berdiri sejak pertengahan 2014 dengan konsep awal yakni sepatu khusus wanita dan pria. Namun, dengan perkembangannya, pasar justru lebih banyak yang memesan untuk keluarga agar anak-anak juga bisa memakai dan semuanya dibuat dengan proses handmade.

"Jadi, awalnya memang bukan sepatu untuk keluarga. Tapi karena permintaan, jadi akhirnya kita memutuskan untuk membuat sepatu satu set untuk keluarga. Jadi, anaknya juga bisa pakai. Konsep ramah lingkungan di sepatu keluargaini kita usung karena kita 100% handmade, kedua material yang digunakan kita pakai serat-serat alam contohnya 100% kapas atau katun, serat rami, kemudian serat sabut kelapa," kata Yasin kepada Sindonews, Jakarta, Senin (4/7/2016).

Karena, lanjut dia, mengusung 100% bahan Indonesia dan handmade itulah maka Konstinopel berani menggunakan tag line Eco-Family Shoes. Namun, meski lebih banyak menggunakan bahan dari alam, sepatu ini cukup terjangkau harganya.

Dari modal awal Rp7 juta yang berasal dari tabungan sendiri, Yasin menjual produknya di kisaran harga Rp80 ribu sampai Rp180 ribu dan untuk dewasa dikenakan harga mulai Rp250 ke atas hingga yang paling mahal merupakan sepatu wanita dengan harga Rp1 juta.

"Kalau yang Rp1 juta itu sepatu wanita tapi dari sutera. Itu yang paling mahal," kata dia.

Range harga yang ditawarkan ke pasar tersebut, Yasin bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah per bulan. Bahkan, Lebaran tahun ini keuntungannya sudah mencapai Rp50 juta.

"Alhamdulilah kalau Lebaran sekarang kita sudah bisa untung sampai Rp50 juta. Padahal, pegawai di sini cuma lima orang yang membuat sepatu handmade," ujarnya.

Kondisi ini jelas berbeda dengan tahun lalu karena di tahun lalu, produknya masih dalam tahap pengenalan ke pasar, jadi untung yang diraup juga tak terlalu banyak. Selain itu, kendala dalam proses pemasaran juga ikut menghambat tahun lalu.

"Karena, kan kita awalnya mencari pasar, itu dalam usaha memang yang tersulit. Kita mengikuti kemauan pasar, kemudian kita buat. Kalau dari segi bahan baku Insya Allah enggak ada yang menghambat," tutur Yasin.

Untuk pemasarannya, pihaknya memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usahanya serta mengembangkannya dengan membuka outlet di Bandung tepatnya di Dipati Ukur.

"Kita, untuk pemasaran mencoba ke online dulu. Tapi kita tetap buka toko untuk mengenalkan masyarakat yang tidak bermain media sosial. Setelah itu, saya punya mimpi untuk produk saya dikenal hingga ke mancanegara karena biasanya orang-oprang di negara maju lebih bisa menghargai produk-produk yang ramah lingkungan," pungkasnya.

Bagi yang ingin berkenalan dengan sepatu atau family shoes ramah lingkungan ini, bisa membuka Facebook dengan keywords Konstinopel Foot Wear dan Instagram dengan keywords Konstinopel.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1134 seconds (0.1#10.140)