Warga Serbu Penukaran Uang Baru

CILACAP - Ratusan warga menyerbu layanan penukaran uang baru untuk kebutuhan Idul Fitri 2016 yang dibuka Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto yang digelar di Lapangan Desa Kuripan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Jawa Tengah.

Warga yang sebagian besar didominasi ibu-ibu rela antre agar mendapatkan uang baru yang akan dibagikan saat Idul Fitri. Sejumlah balita yang di bawa orang tuanya ikut mengantre meski di bawah terik sinar matahari. Untuk mengamankan antrean warga, sejumlah aparat kepolisian dari Brimob dengan bersenjata lengkap di terjunkan menjaga kemanan.

Warga yang menukarkan uang mengatakan setiap Idul Fitri membutuhkan uang pecahan untuk dibagikan kepada keponakannya yang masih kecil-kecil. Salah satunya, Iis, iamenukarkan uang dengan pecahan nominal Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000.

Karena itu, Iis pun rela antre untuk mendapatkan uang baru tersebut. Sehingga ia tidak kesulitan mencari penukaran uang baru. “Uang baru ini nanti digunakan untuk di bagikan kepada anak-anak dan keponakan yang kecil-kecil. Terbantu juga karena tidak harus ke bank untuk menukar uang baru,” kata Prapto, salah satu warga yang antre sejak sejam lamanya.

Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Purwokerto, Ramdan Deny Prakoso mengatakan mobil kas keliling ini menjadi satu kegiatan dari BI untuk memudahkan masyarakat untuk menukarkan uangnya. Pada mobil kas keliling ini maksimal membawa Rp1 miliar.

“Untuk lebih memudahkan masyarakat, BI memiliki kegiatan kas keliling terutama di pasar-pasar murah yang BI hadir disana,” katanya baru-baru ini kepada Sindonews.

Masyarakat bisa menukarkan uang pecahan mulai nominal Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000. Mereka yang menukarkan dibatasi maksimal Rp8 juta untuk penukaran. “Kalau di Bank Indonesia penukaran dibatasi R 8 juta, tetapi jika di sini tiap orang tidak terlalu banyak, paling banter Rp500 ribu atau Rp1 juta,” katanya.